https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/GANCEJ/issue/feed Ganesha Civic Education Journal 2025-05-24T10:23:22+08:00 I Putu Windu Mertha Sujana windu.mertha@undiksha.ac.id Open Journal Systems <p style="text-align: justify;">Welcome to the official website of <strong>GANESHA CIVIC EDUCATION JOURNAL</strong>, source of references for civic education academicians and practitioners.&nbsp;<strong>GANESHA CIVIC EDUCATION JOURNAL</strong> is a peer-reviewed journal that publishes scientific articles in the field of civic education. The published articles are the results of original scientific research and review of legal interactions. <strong>GANESHA CIVIC EDUCATION JOURNAL</strong>&nbsp;is published by Faculty of Law and Social Sciences of Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. <strong>GANESHA CIVIC EDUCATION JOURNAL</strong> accepts any manuscripts or articles in the field of civic education, social scences, law, etc from both national and international academicians and researchers.&nbsp;<strong>GANESHA CIVIC EDUCATION JOURNAL</strong> is published two times a year (in April and September).&nbsp;<strong>P-ISSN</strong> : 2714-7967&nbsp;<strong>E-ISSN</strong> : 2722-8304</p> https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/GANCEJ/article/view/4904 MEMPERKUAT CINTA TANAH AIR DI ERA KOREAN WAVE MELALUI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 2025-05-24T10:22:58+08:00 Harda Johan Prasetyo hardaprasetyo@student.uns.ac.id Fatma Ulfatun Najicha fatmanajicha_law@staff.uns.ac.id <p>Sikap cinta tanah air wajib dimiliki semua kalangan masyarakat terutama generasi milenial sebagai penerus bangsa. Namun, perkembangan teknologi yang sangat cepat dan merebaknya fenomena <em>korean wave</em> menjadi hambatan tersendiri bagi penanaman sikap cinta tanah air. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis peran pendidikan kewarganegaraan guna memperkuat rasa cinta tanah air di era <em>korean wave</em>. Metode penelitian dalam kajian ini menggunakan studi pustaka yang bersumber dari e-book, e-jurnal dan media serta artikel yang berkaitan dengan cinta tanah air, korean wave dan pendidikan kewarganegaraan. Hasil penelitian menyatakan bahwa Pendidikan kewarganegara sebagai penangkal menurunnya sikap cinta tanah air dikalangan generasi muda akibat dampak adanya <em>korean wave</em>. Walaupun pendidikan kewarganegaraan mampu sebagai solusi, namun perlu adanya studi lanjutan guna penyesuaian pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dengan perkembangan zaman sehingga pembelajaran berjalan efektif dan efisien. Implikasi dari penelitian ini adalah mampu mendorong para pendidik untuk mencari metode pembelajaran yang inovatif dan menarik bagi generasi muda yang akrab dengan budaya populer. Pemanfaatan elemen-elemen <em>korean wave</em> secara bijak dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan (misalnya, analisis film, musik, atau drama Korea dari perspektif nilai kebangsaan) dapat meningkatkan keterlibatan siswa.</p> 2024-10-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/GANCEJ/article/view/4971 IMPLEMENTATION OF PANCASILA VALUES IN CHARACTER EDUCATION OF THE MILLENNIAL GENERATION 2025-05-24T10:23:00+08:00 Tia Yustiani tia.yustiani-2020@fkp.unair.ac.id Moses Glorino Rumambo Pandin moses.glorino@fib.unair.ac.id <p><em>Education in Indonesia has not yet achieved optimal results, especially in character education for the millennial generation. Character education is very important to be instilled in children because character education is an education that develops attitudes, values, and behaviors that can give rise to noble morals with noble character, all of which are manifestations of Pancasila values. The purpose of this study is to find out how to implement Pancasila values ​​in character education. This research method uses a qualitative approach with a literature study method using research articles. The results of this method obtained ten selected articles which were then analyzed using a table with the keywords Pancasila, character education, and the millennial generation. The results of the study explain that the millennial generation must have good morals and ethics in their lives, so they will certainly never forget the noble values ​​of the Indonesian nation which will become the next generation of the nation. The implication of this study is that it can provide a better evaluation framework or instrument to measure the effectiveness of the implementation of Pancasila values ​​in the character education of the millennial generation. This is important to ensure that the efforts made have the expected impact.</em></p> 2024-10-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/GANCEJ/article/view/4972 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MEMBENTUK KESADARAN POLITIK SISWA 2025-05-24T10:23:02+08:00 Luh Ayu Sudianis ayu.sudianis@undiksha.ac.id I Nengah Suastika nengah.suastika@undiksha.ac.id Sukadi Sukadi sukadi.sukadi@undiksha.ac.id <p>Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan gambaran kesadaran politik siswa terhadap pengetahuan, pemahaman, sikap dan tindakan atau pola prilaku politik siswa antara yang dibelajarkan dengan model pembelajaran problem based learning dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran secara konvensional (2) mengetahui pengaruh model pembelajaran problem based learning dalam membentuk kesadaran politik (pengetahuan, pemahaman, sikap, tindakan atau pola prilaku) siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Sawan. Rancangan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimen semu (quasi eksperimen), populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VIII dengan sampel dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data diambil dari hasil pretest dan posttest yang dimana hasil tersebut di analisis dengan uji non parametrik wilcoxon signed rank test. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan pada kesadaran politik siswa dengan penerapan model pembelajaran problem based learning dibandingkan dengan penerapan model pembelajaran konvensional. Hal tersebut dibuktikan dengan temuan hasil data yang di uji secara berurutan yaitu hipotesis nihil (Ho) dari 4 variabel terikat: Pengetahuan (Y1), Pemahaman (Y2), Sikap (Y3) dan Tindakan atau pola prilaku (Y4). Implikasinya dapat memberikan harapan dalam mengatasi masalah apatisme politik di kalangan generasi muda. Melalui PBL, siswa dapat merasakan relevansi politik dalam kehidupan mereka dan termotivasi untuk terlibat.</p> 2024-10-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/GANCEJ/article/view/4973 MEMBACA KECENDERUNGAN PERILAKU MAHASISWA PADA MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN 2025-05-24T10:23:04+08:00 Delaviasanny Tubulau Cunha 191141013.student@stikessurabaya.ac.id Lelyana Nur Indah Sari 191141039.student@stikessurabaya.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk membahas secara mendalam tentang tren perilaku yang dialami mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surabaya pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dalam membangun karakter mahasiswa tersebut. Jenis penelitian ini adalah jenis metode kualitatif. Metode kualitatif adalah metode pengumpulan data dengan cara survei melalui media sosial. Kursus Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memberikan siswa pendidikan nasional, demokratis, hukum, multikultural dan kewarganegaraan untuk mendukung terwujudnya warga negara yang sadar akan hak dan kewajiban mereka. Oleh karena itu, kita sebagai penerus generasi muda bangsa Indonesia harus cerdas dan bertingkah laku agar negara dapat diandalkan untuk membangun bangsa dan negara sesuai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sesuai bidang keilmuan masing-masing. Oleh karena itu, kami dari Program Studi Keperawatan Stikes Surabaya melakukan survey untuk mengetahui perilaku mahasiswa Stikes Surabaya dalam mata kuliah kewarganegaraan. Survei dilakukan melalui google dari dan disebarkan kepada siswa melalui media sosial. Melalui survei ditemukan bahwa perilaku moral mahasiswa Surabaya Stikes berada pada kriteria sedang. Ide dasar perkembangan moral ditinjau dari tingkah laku meliputi bagaimana seharusnya siswa berperilaku dalam situasi moral.</p> 2024-10-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/GANCEJ/article/view/4974 MILLENNIAL GENERATION INTERESTING FACTORS IN THE PROCESS OF DEVELOPING CHARACTERS OF PANCASILA DURING ONLINE LEARNING 2025-05-24T10:23:06+08:00 Sabela Ayu Angelina sabela.ayu.angelina-2020@fkp.unair.ac.id <p><em>Determining Factors of the Millennial Generation in Running a Country and Good Character Education. Currently hit by the Covid-19 pandemic, changes in government regulations, namely implementing online learning at home, must be carried out by students. The purpose of writing this article is to determine the inhibiting factors for the millennial generation in carrying out online learning during the Covid-19 pandemic, both from normal and abnormal students. Method: The method used is a literature review. Data collection techniques using Google Scholar and Mendeley with a limit of 2019 to 2021. This study focused on the keywords "millennial generation", "character", and "online learning". The results of the study were obtained from ten articles that the obstacles felt by the millennial generation significantly affect their negative character. The millennial generation has obstacles that they often experience, namely not having a smartphone, limited internet quota, unstable internet network, inadequate technology, inadequate facilities and infrastructure, minimal understanding of IT, lack of interest in learning, less supportive family environment, and lack of parental guidance so that solutions are needed from both the government and other parties. The implications of the research are the optimization of the use of Learning Management System (LMS), social media, or collaborative applications to convey Pancasila values. This means that educators need to be more technology literate and develop creativity in utilizing digital features for character education purposes.</em></p> 2024-10-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/GANCEJ/article/view/4975 ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN PPKN DI SMK NEGERI 1 BRONDONG 2025-05-24T10:23:08+08:00 Muhammad Bayu Permadi muhammadbayu723@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui media apa saja yang digunakan dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas X SMK Negeri 1 Brondong, 2) mengetahui proses pembelajaran daring dan konvensional, dan 3) mengetahui perbedaan signifikan pada hasil belajar PPKn antara siswa menggunakan pembelajaran berbasis daring dengan siswa yang menggunakan pembelajaran berbasis kovensional. Dalam penelitian ini, rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen semu (<em>quasi experiment</em>). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan tes. Tahapan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian ini adalah, 1) aplikasi-aplikasi yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran PPKn adalah Google Classroom, Zoom, Whatsapp, dan Youtube. 2) proses pembelajaran PPKn daring dan konvensional memiliki beberapa tahap, dimulai dengan membuka pembelajaran hingga pemberian tugas. 3) berdasarkan uji-T, didapatkan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,020. Dengan demikian, maka terdapat perbedaan hasil belajar PPKn siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Rata-rata hasil kelas eksperimen juga lebih tinggi daripada kelas kontrol, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran digital lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Implikasinya adalah perlunya program pelatihan berkelanjutan bagi guru untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran PPKN, termasuk pengembangan modul digital, pengelolaan kelas virtual, dan evaluasi hasil belajar secara digital.</p> 2024-10-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/GANCEJ/article/view/4976 PENINGKATAN PENGETAHUAN WAWASAN NUSANTARA UNTUK MENINGKATKAN SEMANGAT NASIONALISME 2025-05-24T10:23:10+08:00 Frieza Deo friezabiersack@gmail.com Anita Trisiana anita.trisiana@gmail.com Nandha Jastin Wibowo namdhajastinwibowo@gmail.com Wahyu Harjanto harjantowahyu95@gmail.com Ahmad Rifqi ahmadsungkar18@gmail.com <p>Wawasan Nusantara telah berkembang menjadi topik utama pembicaraan dan permasalahan akhir-akhir ini, krisis yang terjadi memaksa sektor pendidikan untuk memompa peningkatan pengetahuan wawasan nusantara untuk meningkatkan Nasionalisme, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan pengetahuan Wawasan Nusantara dalam rangka meningkatkan semangat nasionalisme. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya yang bisa dilakukan untuk dapat meningkatkan pengetahuan Wawasan Nusantara adalah dengan 1) Gerakan Cinta Produk Dalam Negeri: Menggalakkan gerakan untuk mencintai dan menggunakan produk dalam negeri sebagai bentuk dukungan terhadap perekonomian nasional dan identitas bangsa; 2) Pagelaran Seni dan Budaya Daerah: Mendukung dan mengadakan berbagai pagelaran seni dan budaya daerah untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada generasi muda dan masyarakat luas; dan 3) Kegiatan Sosial dan Pengabdian Masyarakat: Melibatkan masyarakat, terutama pemuda, dalam kegiatan sosial yang membangun empati dan kesadaran akan pentingnya gotong royong serta persatuan dalam keberagaman. Implikasi penelitian adalah mampu meningkatkan semangat nasionalisme yang tidak hanya emosional, tetapi juga berbasis pada pemahaman mendalam. Nasionalisme yang didasari pengetahuan akan lebih rasional dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang memecah belah. Masyarakat akan lebih memahami mengapa persatuan itu penting dan bagaimana keragaman adalah kekuatan, bukan kelemahan.</p> 2024-10-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/GANCEJ/article/view/4977 TRADISI MALE SEBAGAI STRATEGI MODERASI BERAGAMA (ISLAM DAN HINDU) DI DESA LOLOAN KECAMATAN NEGARA KABUPATEN JEMBRANA BALI 2025-05-24T10:23:13+08:00 Rizki Maulana rizki.maulana@undiksha.ac.id Dewa Bagus Sanjaya bagus.sanjaya@undiksha.ac.id I Putu Windu Mertha Sujana windu.mertha@undiksha.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengkaji urgensi tradisi <em>male</em> dapat mempersatukan umat (Islam dan Hindu) di Desa Loloan. 2) mengkaji prosesi dan sarana prasarana dalam pelaksanaan tradisi <em>male</em> di Desa Loloan. 3) mengkaji tradisi <em>male</em> dari perspektif hukum Islam. 4) mengkaji strategi penguatan moderasi beragama melalui tradisi <em>male</em> untuk umat (Islam dan Hindu) di Desa Loloan. 5) mengkaji nilai-nilai yang menjadi titik temu toleransi umat (Islam dan Hindu) pada tradisi <em>male</em> di Desa Loloan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif metode deskriptif. Hasil penelitian: 1) urgensi tradisi <em>male</em> dapat mempersatukan umat (Islam dan Hindu) di desa Loloan dapat dilihat dari praktik sosial masyarakat yang saling bergandeng tangan memeriahkan tradisi. 2) sarana tradisi ini adalah pajegan, telur, batang pohon pisang, dan bambu. Sedangkan prasarananya diselenggarakan di luar atau di dalam masjid/mushalla. Hukum Islam memandang tradisi male sebagai sesuatu yang diperbolehkan selama tidak mengarah kepada sesuatu yang dilarang agama. 4) strategi penguatan moderasi beragama berbasis tradisi male dapat diterapkan di sekolah dan juga masyarakat umum. 5) terdapat nilai- nilai luhur yang tersemat pada tradisi male seperti nilai religius, nilai etika, nilai estetika, dan nilai sosial. Implikasinya <em>tradisi Male</em> dapat dijadikan contoh konkret untuk pendidikan toleransi di masyarakat, mulai dari tingkat keluarga hingga lembaga pendidikan.</p> 2024-10-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/GANCEJ/article/view/4979 PERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA (UPNVJ) DALAM MELAKSANAKAN KESADARAN BELA NEGARA GUNA MENANGKAL PAHAM RADIKALISME 2025-05-24T10:23:15+08:00 Teguh Anggoro goeh.an77@yahoo.co.id <p>Masuknya paham radikalisme pada beberapa perguruan tinggi di tanah air, membuat setiap kampus harus bekerja keras untuk menghalaunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) dalam melaksanakan kesadaran bela negara guna menangkal paham radikalisme. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu Focus Group Disscussion, Wawancara, Dokumentasi, dan Studi Pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam rangka menangkal paham radikalisme UPNVJ melakukannya melalui&nbsp; pembelajaran secara Intra Kurikuler, Ko Kurikuler dan Ektra Kurikuler. Kegiatan Bela Negara melalui Intra Kurikulaer, Ko Kurikuler dan Ektra Kurikuler yang dilakukan oleh UPNVJ merupakan langkah dalam menangkal paham radikalisme yang masuk ke perguruan tinggi. Implikasi penelitian ini diharpkan mampu menjadi pemicu untuk mengembangkan atau memperkuat pusat studi/riset yang fokus pada isu bela negara dan deradikalisasi, tidak hanya di UPN "Veteran" Jakarta tetapi juga di kampus-kampus lain.</p> 2024-10-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/GANCEJ/article/view/4980 TANTANGAN DAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI TENAGA PENDIDIK SENIOR DALAM IMPLEMENTASIAN KURIKULUM MERDEKA DI SEKOLAH PENGGERAK SMA NEGERI 3 SINGARAJA 2025-05-24T10:23:17+08:00 Ni Komang Ayu Trianita Adiningsih ayu.trianita@undiksha.ac.id I Made Yudana made.yudana@undiksha.ac.id I Wayan Landrawan wayan.landrawan@undiksha.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk (1). Implementasi kurikulum merdeka di sekolah penggerak SMA Negeri 3 Siangaraja, (2). Tantangan dari Implementasi kurikulum merdeka di sekolah penggerak SMA Negeri 3 Singaraja, serta (3) Evaluasi dan strategi impelementasi kurikulum merdeka oleh tenaga pendidik senior di sekolah penggerak SMA Negeri 3 Singaraja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Implementasi kurikulum merdeka di sekolah penggerak SMA Negeri 3 Singaraja, mengacu pada profil pelajar pancasila dengan pembelajaran berbasis digitalisasi; (2). Tantangan yang dihadapi dalam implementasi kurikulum merdeka, yaitu dari segi pemanfaatan teknologi dalam proses pendidikan; (3) Dalam menghadapi tantangan yang dialami oleh tenaga pendidik senior dalam implementasi kurikulum merdeka, semua warga sekolah, tidak hanya guru saja, tentu harus mengambil peran dalam menghadapi tantangan tersebut, guna dapat membantu tenaga pendidik senior dalam meningkatkan kompetensi yang dimiliki berkaitan dengan pemanfaatan teknologi digital. Implikasinya dapat menjadi dasar untuk merancang program pelatihan dan pengembangan profesional yang lebih spesifik dan sesuai dengan kebutuhan nyata tenaga pendidik senior, terutama dalam pemanfaatan teknologi dan pembelajaran berdiferensiasi.</p> 2024-10-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/GANCEJ/article/view/4981 STRATEGI YANG RELEVAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN JENJANG SEKOLAH DASAR 2025-05-24T10:23:20+08:00 Kiki Rizkiatul Afifah kikirizkiyatulafifah@gmail.com Nurul Awaliyah Mukhlis nurulawaliyah85@gmail.com <p>Berbagai permasalahan kenakalan remaja yang terjadi di Indonesia perlu untuk diantisipasi, yaitu dimulai dari jenjang Sekolah Dasar. Pendidikan Kewarganegaraan dijadikan sebagai wahana psikologis-pedagogis utama. Tujuan penelitian adalah mampu menganalisis strategi yang relevan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar. Penelitian menggunakan metode studi pustaka (<em>library research</em>), yaitu dengan mengumpulkan data-data penelitian melalui buku-buku, jurnal, surat kabar, majalah, berita elektronik, maupun sumber-sumber pustaka yang lain untuk mendukung kelengkapan data-data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang relevan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar adalah <em>role playing</em>. strategi ini dianggap siswa dapat memahami konsep Pendidikan Kewarganegaraan melalui pengalaman langsung yang didapatnya saat bermain peran. Diharapkan <em>role playing</em> dapat memacu minat dan motivasi siswa, sehingga meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Implikasi Penelitian ini dapat menjadi landasan bagi penelitian-penelitian selanjutnya di bidang pendidikan kewarganegaraan. Misalnya, studi lanjutan dapat mengeksplorasi efektivitas strategi yang direkomendasikan di berbagai konteks sekolah, mengukur dampak jangka panjangnya pada siswa, atau mengadaptasi strategi tersebut untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi.</p> 2024-10-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024