https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/JPM/issue/feed Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia 2024-11-06T10:37:48+08:00 I Gusti Putu Sudiarta gussudiarta@undiksha.ac.id Open Journal Systems <p align="justify">Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia (JPPMI)&nbsp; adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha dan&nbsp; bertujuan untuk mewadahi presentasi dan komunikasi karya-karya terbaru dan original dalam pendidikan dan pembelajaran matematika. Jurnal ini mengundang para praktisi, peneliti dan ilmuan dalam pendidikan dan pembelajaran matematika untuk berbagi aneka (1) inovasi dan temuan hasil penelitian, (2) pengalaman praktek pembelajaran, (3) hasil kajian pemikiran tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan Matematika. Jurnal ini terbit 2&nbsp; kali setahun, April dan Oktober</p> <p align="justify">Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia (JPPMI)&nbsp; menerbitkan artikel dari tahun 2020 pada OJS 3, hal ini disebabkan karena terjadi error pada sistem sebelumnya (OJS 2) Cut Of System, untuk melihat publikasi artikel dari tahun 2012-2019 &gt;&gt; <strong><a href="https://ejournal-pasca.undiksha.ac.id/index.php/JPM/issue/archive">Klik Disini</a></strong></p> <p><span class="VIiyi" lang="id">&nbsp;</span>p-ISSN :&nbsp;<a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1510889254">2615-7446 </a>(cetak) ; e-ISSN :&nbsp;<a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1510794349">2615-7454</a>&nbsp;(online)</p> https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/JPM/article/view/3782 ANALISIS STRUKTUR BERPIKIR GEOMETRI BERDASARKAN TEORI VAN HIELE DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPEN ENDED MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF VISUALIZER 2024-11-05T10:59:18+08:00 Y. Tarlina yuliatarlina22@gmail.com Supratman supratman@unsil.ac.id S.T. Madawistama sritirtomadawistama@unsil.ac.id <p>Struktur berpikir geometri peserta didik adalah tahapan kemampuan peserta didik dalam memahami konsep-konsep geometri. Salah satu teori yang menjelaskan struktur berpikir geometri peserta didik adalah teori Van Hiele. Teori ini dicetuskan oleh Pierre van Hiele dan Dina van Hiele-Geldof pada tahun 1957. Teori ini mengklasifikasikan struktur berpikir geometri peserta didik ke dalam lima tahapan yaitu: 1) Tahap Pengenalan/Visualisasi, 2) Tahap Analisis, 3) Tahap Abstraksi/deduksi informal (Pengurutan), 4) Tahap Deduksi, dan 5) Tahap Keakuratan/Rigor. Teori ini menyoroti pentingnya struktur berpikir geometri yang mendalam dan berjenjang. Pada hasil pra penelitian yang dilakukan terhadap peserta didik di kelas VIII SMP Islam Trijaya Karangnunggal tahun ajaran 2022-2023, dengan materi bangun ruang sisi datar diketahui bahwa masih terdapat beberapa kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam proses penyelesaiannya, hal ini dikarenakan permasalahan geometri yang disajikan hanya dengan penyelesaian tunggal sehingga peserta didik tidak bisa mengembangkan pola pikir matematikanya.&nbsp; Maka dari itu peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan soal <em>open ended</em> yang dirancang sesuai indikator geometri Van Hiele dengan tujuan untuk menganalisis struktur berpikir geometri berdasarkan teori Van Hiele peserta didik dalam menyelesaikan soal <em>open ended</em> ditinjau dari gaya kognitif <em>visualizer. </em>Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode eksploratif, yaitu peserta didik diberikan kesempatan secara bergantian untuk menyelesaikan masalah sampai ditemukannya subjek penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data dimulai dari pemberian angket, soal <em>open ended</em> geometri Van Hiele yang telah divalidasi dan dinyatakan layak untuk digunakan, dan melaksanakan wawancara. Peserta didik kelas IX SMP Islam Trijaya Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya merupakan subjek penelitian yang dipilih menggunakan eksplorasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa S1 dengan gaya kognitif <em>visualizer</em> mencapai tahap ke 3 yaitu tahap abstraksi/deduksi informal dalam menyelesaikan soal <em>open ended</em> geometri Van Hiele S1 menyelesaikan soal tersebut dengan strategi dia sendiri, tetapi S1 tidak bisa mencapai tahap ke 4 dan ke 5 dalam tahapan geometri Van Hiele.</p> 2024-11-05T10:56:13+08:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/JPM/article/view/3977 ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH LITERASI NUMERASI DITINJAU DARI DISPOSISI MATEMATIS 2024-11-05T11:09:03+08:00 R.T.C. Ningsih revitatcn@gmail.com R.B. Utomo rukmono.budi.u@mail.ugm.ac.id R. Sukmawati rikasukma75@yahoo.com <p>Literasi numerasi merupakan keterampilan yang sangat penting dalam menggunakan penalaran untuk menilai dan memahami pernyataan, melibatkan aktivitas memanipulasi simbol atau bahasa matematika yang umumnya ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan masalah literasi numerasi ditinjau dari disposisi matematis. Analisis kesalahan siswa dalam literasi numerasi berdasarkan metode nolthing. Sumber data dalam penelitian ini adalah angket, tes tertulis dan wawancara. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan populasi siswa kelas IX A SMP Negeri 20 Tangerang yang berjumlah 32 orang. Subjek penelitian ini terdiri dari 3 siswa, yaitu 1 siswa berdisposisi matematis tinggi, 1 siswa berdisposisi matematis sedang, 1 siswa berdisposisi matematis rendah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan yaitu, siswa dengan kategori disposisi matematis tinggi dapat menyelesaikan soal kemampuan literasi numerasi dengan baik dan melakukan 1 kesalahan berdasarkan indikator metode nolting yaitu kesalahan penerapan konsep. Siswa dengan kategori disposisi matematis sedang cukup mampu menyelesaikan soal kemampuan literasi numerasi dan melakukan 3 kesalahan berdasarkan indikator metode nolting yaitu kesalahan membaca petunjuk, kesalahan penerapan konsep, kesalahan pada saat melakukan tes. Siswa dengan kategori disposisi matematis rendah belum mampu menyelesaikan soal kemampuan literasi numerasi dan melakukan 4 kesalahan berdasarkan indikator metode nolting yaitu kesalahan membaca petunjuk, kesalahan konsep, kesalahan penerapan konsep, kesalahan pada saat melakukan tes.</p> 2024-11-05T11:09:02+08:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/JPM/article/view/4013 PENGARUH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS 2024-11-05T13:16:25+08:00 D.S. Salsabila dzihnishafa48@gmail.com Ahmad ahmad@ump.ac.id <p>Setiap siswa mempunyai kemampuan berpikir kritis yang berbeda, sehingga diperlukan strategi pembelajaran berdiferensiasi yang dapat menyesuaikan kebutuhan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berdiferensiasi dengan model Problem Based Learning terhadap kemampuan berpikir kritis matematis. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Sampel penelitian ini yaitu kelas VII C sebagai kelas eksperimen dan kelas VII F sebagi kelas kontrol yang ditentukan menggunakan <em>simple random sampling</em>. Teknik pengumpulan data menggunakan tes yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas. Analisis data dilakukan dengan uji <em>independent sample t test</em> dengan uji prasyarat normalitas dan homogenitas. Hasil penelitian menyatakan bahwa pembelajaran berdiferensiasi dengan model <em>Problem </em><em>B</em><em>ased Learning</em> dapat berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis matematis dengan diperolehnya nilai diperoleh Sig.(2 tailed) pada baris <em>Equal variances not assumed</em> sebesar 0,000 yang berarti kurang dari 0,005 sehingga &nbsp;diterima.</p> 2024-11-05T11:26:45+08:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/JPM/article/view/4037 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN ETNOMATEMATIKA BATIK TANGERANG DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA 2024-11-05T14:30:32+08:00 D. Febrianingsih dinifebrianingsih21@gmail.com R.B. Utomo rukmono.budi.u@mail.ugm.ac.id P.W. Subroto prawidi.wisnu.s@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran etnomatematika batik Tangerang ditinjau dari kemampuan pemahaman matematis siswa kelas IX. Penelitian ini menggunakan <em>Quasi Eksperimental Design </em>(eksperimen semu), jenis <em>Nonquivalent Control Group Design</em>, metode penelitian <em>true experimental design. </em>Subjek populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik IX SMP Negeri 3 Tangerang, dengan mengambil dua sampel yaitu kelas IX A sebagai kelas eksperimen sebanyak 35 siswa dan kelas IX D sebagai kelas kontrol sebanyak 36 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah <em>pretest-posttest. </em>Dari hasil uji prasyarat analisis yang diperoleh data berdistribusi normal dan homogen, kemudian terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil belajar siswa mengenai penggunaan pembelajaran etnomatematika batik Tangerang dengan pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat melalui hasil uji <em>N-gain</em><em> Score</em> dimana 0,49 (interpretasi sedang) &gt; 0,7 (interpretasi rendah). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran etnomatematika batik Tangerang efektif ditinjau dari kemampuan pemahaman matematis siswa kelas IX di SMP Negeri 3 Tangerang.</p> 2024-11-05T14:30:31+08:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/JPM/article/view/4070 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PROJECT BASED LEARNING BERBANTUAN APLIKASI QANDA DALAM PEMECAH MASALAH PESERTA DIDIK 2024-11-05T11:33:18+08:00 D.H. Ambarita dicky.ambarita@student.uhn.ac.id S.M. Panjaitan simon.panjaitan@uhn.ac.id S.P. Gultom sanggam.gultom@uhn.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas pembelajaran dengan <em>Project Based Learning</em> (PjBL) berbantuan aplikasi <em>Qanda</em> dalam pemecahan masalah di kelas X SMA Negeri 1 Pangururan. Jenis penelitian ini adalah <em>quasi eksperimen</em> dengan populasi penelitian, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Pangururan. Sampel penelitian kelas eksperimen di Kelas X-A dan kelas kontrol di Kelas X-B dengan teknik <em>Cluster Random Sampling</em>. Instrumen yang digunakan adalah tes berbentuk uraian yang telah dilakukan uji validasi instrumen serta lembar observasi kualitas pembelajaran, kesesuaian tingkat pembelajaran dan waktu. Setelah dilakukan perlakuan yang berbeda, maka berdasarkan hasil perhitungan <em>post-test</em> didapatkan pada kelas eksperimen mempunyai nilai rata-rata 82,79 dan pada kelas kontrol mempunyai nilai rata-rata 61,03. Hasil uji prasyarat data <em>post-test</em> menyatakan sampel berdistribusi normal dan homogen. Selanjutnya dilakukan perhitungan n-gain yang dimana diperoleh pada kelas eksperimen sebesar 0,77 yang berarti terjadi peningkatan pada kategori tinggi dan kelas kontrol sebesar 0,52 yang berarti terjadi peningkatan pada kategori sedang. Berdasarkan hasil perhitungan N-Gain maka dilakukan uji-t dengan hasil nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,000 &lt; 0,05 pada taraf signifikansi 5% yang berarti adanya perbedaan efektivitas antara model <em>Project Based Learning </em>berbantuan aplikasi <em>Qanda</em> dengan pembelajaran biasa. Berdasarkan lembar observasi kesesuaian tingkat pembelajaran diperoleh skor 4,13 yang berarti kesesuaian tingkat pembelajaran sudah baik, dan pencapaian waktu ideal 4,67 yang berarti baik. Berdasarkan perhitungan nilai rata-rata <em>post-test</em>, n-gain, uji-t<em>, </em>lembar observasi kesesuaian tingkat pembelajaran dan waktu dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran <em>Project Based Learning</em> (PjBL) berbantuan aplikasi <em>Qanda </em>efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik di Kelas X SMA Negeri 1 Pangururan.</p> 2024-11-05T11:33:18+08:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/JPM/article/view/4073 ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL HOTS PADA MATERI TRIGONOMETRI 2024-11-05T15:09:43+08:00 H. Silitonga mayalestarisirait8@gmail.com A.J.B. Hutauruk a7hutauruk@uhn.ac.id L.R. Pangaribuan lenapangaribuan@uhn.ac.id T. Naibaho tutiarny.naibaho@uhn.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa pada soal HOTS pada materi trigonometri di kelas X SMA Swasta Free Methodist-1 Medan, untuk mengetahui kemampuan koneksi matematis pada soal HOTS di materi trigonometri kelas X SMA Swasta Free Methodist-1 Medan, untuk mengetahui hubungan kemampuan berpikir kritis dengan koneksi matematis di materi trigonometri kelas X SMA Free Methodist-1 Medan dan untuk mengetahui berapa besar hubungan berpikir ktitis, koneksi matematis, dan kemampuan menyelesaikan soal HOTS pada materi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional dengan instrumen berbentuk uraian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Swasta Free Methodist-1 Medan yang terdiri dari 5 kelas. Dari populasi tersebut yang menjadi sampel dalam penelitian ialah siswa kelas X-B dan X-C. Analisis data menggunakan uji prasyarat data <em>post-test</em> menyatakan data berdistribusi normal, selanjutnya menggunakan uji-t melihat hubungan signifikan dan kemudian menggunakan uji statistik korelasi sederhana. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa data berdistribusi normal antara kemampuan berpikir kritis dan koneksi matematis dengan menggunakan <em>post-test</em> dengan hasil normalitas <em>post-test</em> normalitas kemampuan berpikir kritis sebesar 0,1133 dan hasil normalitas <em>post-test </em>kemampuan koneksi matematis 0,1129 dan ada hubungan kemampuan berpikir kritis dengan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal HOTS pada materi trigonometri. Besar hubungan kemampuan berpikir kritis dengan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal HOTS adalah sebesar 30,58%. Ada hubungan kemampuan koneksi matematis siswa dalam menyelesaikan soal HOTS pada materi trigonometri. Besar hubungan kemampuan koneksi matematis siswa dalam menyelesaikan soal HOTS adalah sebesar 22,18%. Ada hubungan kemampuan berpikir kritis dan koneksi matematis siswa dalam menyelesaikan soal HOTS pada materi trigonometri. Besar hubungan kemampuan berpikir kritis dan koneksi matematis siswa dalam menyelesaikan soal HOTS adalah sebesar 38,1%. Dan untuk per-indikator kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal HOTS dalam kategori baik, serta untuk per-indikator kemampuan koneksi matematis siswa dalam menyelesaikan soal HOTS dalam kategori baik.</p> 2024-11-05T15:09:42+08:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/JPM/article/view/3400 GAME EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA 2024-11-05T15:13:40+08:00 D.O.R.Tinambunan diantinambunan0@gmail.com T. Naibaho naibahotutiarny@yahoo.com R.M. Simanjuntak ruthsimanjuntak@uhn.ac.id <p>Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran <em>Game Education</em> terhadap kemampuan pemahaman matematis peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Satu Atap Patumbak. Jenis penelitian ini adalah Quasi Ekperimental dengan bentuk <em>Nonequivalent Control Group Desain</em> , dengan populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Satu Atap Patumbak . Dengan teknik simple random sampling, diperoleh sampel penelitian kelas eksperimen (VIII-C). Instrumen yang digunakan adalah tes post-test berbentuk uraian yang telah dilakukan uji validitas instrumen serta lembar observasi keterampilan peserta didik. Setelah dilakukan perlakuan yang berbeda, diperoleh nilai rata-rata post-test kelas eksperimen 75,23 dengan standar deviasi 12,93. Hasil uji prasyarat data post-test menyatakan sampel terdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan analisis regresi dengan α = 0,05. Dari uji tersebut dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran <em>Game Education</em> terhadap kemampuan pemahaman matematis peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Satu Atap Patumbak. Selama pembelajaran di kelas eksperimen, dilakukan observasi pemahaman matematis peserta didik dan diperoleh nilai akhir 93,00 dengan kategori penilaian sangat aktif. Dan untuk observasi keterampilan mengajar guru, dengan menggunakan model pembelajaran <em>Game Education</em>&nbsp; diperoleh nilai akhir 85,29 dengan kategori sangat baik.</p> 2024-11-05T15:13:40+08:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/JPM/article/view/3422 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PESERTA DIDIK PADA MATERI BILANGAN BULAT 2024-11-05T15:23:17+08:00 E.P. Nainggolan Nainggolanedi97@gmail.com L.P. Pangaribuan lenapangaribuan@uhn.ac.id S.P. Gultom sanggam.gultom@uhn.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran CTL terhadap pemahaman konsep matematis peserta didik di kelas VII. Jenis penelitian ini adalah penelitian <em>quasi experiment </em>dengan populasi penelitian seluruh siswa di kelas VII SMP Swasta Kristen Pagurawan’T.A.2023/2024. Dengan menggunakan teknik <em>cluster random sampling </em>dan diperoleh sampel penelitian kelas eksperimen di kelas VII A dan kelas kontrol dikelas VII B. Setelah dilakukan penelitian, diperoleh hasil pemahaman konsep matematika peserta didik dari kualitas pembelajaran dengan nilai 0,000 &lt; 0,05, berarti ada perbedaan antara model CTL dengan pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata N-Gain pada kelas eksperimen diperoleh sebesar 0,20 dan kelas kontrol sebesar 0,19, artinya model CTL lebih efektif dari pada model pembelajaran konvensional. Untuk kesesuaian tingkat pembelajaran dikategorikan baik dengan nilai 4. Dengan ini, waktu dikategorikan baik dengan nilai 4,5. Berdasarkan hasil perhitungan N-Gain, kesesuaian tingkat pembelajaran dan waktu, maka disimpulkan model pembelajaran CTL lebih efektif dari pada pembelajaran konvensional. Dengan demikian maka model pembelajaran CTL efektif terhadap Pemahaman Konsep Matematis Peserta Didik Di kelas VII SMP Swasta Kristen Pagurawan.</p> 2024-11-05T15:23:17+08:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/JPM/article/view/4078 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN NUMERASI SISWA 2024-11-06T10:37:48+08:00 Tiara tiarasanusi38@gmail.com M. Rudini muhammadrudini87@gmail.com M.K. Ummah BK muhkhaerulummahbk27@gmail.com <p>Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah kurangnya pemahamn numerasi pada indikator materi balok dan kubus siswa SDN Oyom maka untuk menjawab pertanyaan tersebut penulis melakukan penelitian dengan mengunakan model pembelajaran <em>discovery learning </em>dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui gambaran penerapan model <em>discovery learning</em> terhadap pemahaman numerasi siswa SDN Oyom. (2) Untuk meningkatkan pemahaman numerasipada materi bangun ruang sub pokok balok dan kubussiswa SDN Oyom. (3) Untuk mengetahui pengaruh penerapan model <em>discovery learning</em> yang dapat meningkatkan pemahaman numerasi pada materi balok dan kubus siswa kelas IV SDN Oyom. Jenis penelitian yang digunkan adalah penelitian kuantitatif <em>tru-eksperimen desain </em>(<em>pretest-posttest control grup design</em>). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini (1) melakukan ibservasi (2) pemberian <em>pretest </em>(3) pemberian treatmen/perlakuan (4) pemberian <em>post-test</em>. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 134 peserta didik dan pengambilan sampel dalam penelitian <em>ini sistematis random sampling</em> dan <em>maching grup </em>pada peserta didik kelas IVA (kelas eksperimen) dan B (kelas kontrol) SDN Oyom. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antaran nilai rata-rata <em>pretes</em>t dan <em>posttest </em>siswa kelas eksperimen yang dimana nilai rata-rata pada <em>pre-test</em> yang diperoleh peserta didik lebih kecil dibanding dengan nilai rata-rata <em>post-test </em>yakni (<em>pre-test </em>55,87,<em> post-test </em>82,40). Hasil uji Wilcoxon yang dilakukan peneliti menunjukan nilai Asymp sig.(2-tailed) yaitu untuk kelas eksperimen 0,001 dan kelas kontrol 0,008 lebih kecil dibandingkan 0,05 hal ini menunjukan bahwah penerpan model pembelajaran <em>discovery learning </em>terhadap pemahaman numerasi siswa SDN Oyom berpengaruh. Dikatakan efektif berdasarkan indikator yang telah diterapkan.</p> 2024-11-06T10:37:14+08:00 Copyright (c)