APLIKASI WEBTOON SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MEMBACA
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pemanfaatan aplikasi Webtoon sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah aplikasi Webtoon. Objek penelitian ini adalah pemanfaatan aplikasi Webtoon sebagai media pembelajaran membaca di SMA Negeri 1 Payangan. Data-data itu dikumpulkan dengan metode dokumentasi. Metode analisis data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif Hasil penelitian menunjukan bahwa, dari Berdasarkan uraian dapat disimpulkan bahwa dari kesepuluh siswa itu, dua orang siswa membaca lima buah cerita pendek yang berbeda, tiga orang siswa membaca empat buah cerita pendek yang berbeda, dan lima orang siswa membaca tiga cerita pendek yang berbeda. Total terdapat 37 cerita pendek yang dibaca oleh kesepuluh siswa itu sebagai tanda bahwa aplikasi Webtoon memiliki beberapa kelebihan, yakni mudah diakses dan memiliki ragam cerita yang dapat diakses secara gratis. Siswa lebih aktif dalam membaca karena cerita dalam Webtoon tidak monoton. Cerita yang sampaikan sangat menarik bagi siswa karena sesuai dengan perkembangan siswa. Namun, aplikasi ini tidak serta-merta dapat dijadikan sebagai media pembelajaran utama berdasarkan kekurangan-kekurangan di atas. Selain itu, peran guru dalam mengontrol bacaan yang layak dituangkan ke dalam pembelajaran juga harus dilakukan dengan baik.
Article Details
References
Aucla. (2019). No TitleΕΛΕΝΗ. Αγαη, 8(5), 55.
Dan, Esti Swastika Sari, S. P. (2017). Budaya Literasi di Kalangan Mahasiswa FBS UNY. 105–113.
Ermayanti, & Sulisworo, D. (2016). Tingkat Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik setelah Penerapan Model Pembelajaran Student Team Achievement Divisions (STAD) pada Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Prosiding Seminar Nasional Quantum 2016, 175–182.
Iskandarwassid dan Sunandar. (2015). Strategi Pembelajaran Bahasa. PT. Remaja.
Khudlori, A., Gondohanindijo, J., & Komputer, F. I. (2020). Aplikasi Webtoon Berbasis Media Pembelajaran. 137–150.
Kominfo.com. (2021). TEKNOLOGI MASYARAKAT INDONESIA.
Https://Www.Kominfo.Go.Id/Content/Detail/10862/Teknologi-Masyarakat-Indonesia-Malas-Baca-Tapi-Cerewet-Di-Medsos/0/Sorotan_media.
Maharani, L. (2018). Implementasi Gerakan Literasi Di Sekolah Dasar. FKIP Universitas Jambi, 1–9.
McCloud, S. (2008). Reinventing Comics: Mencipta Ulang Komik. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia.
Nani Kusmayanti. (n.d.). البترولE-LEARNING EFFECTIVENESS USING THE LINE WEBTOON APPLICATION RESPIRATORY SYSTEM MATERIALS.
Putra, M. A. (n.d.). Webtoon Paling Laris. CNN Indonesia.
Putri, D. (2018). Pengaruh Media Sosial Line Webtoon Terhadap Minat Membaca Komik Pada Mahasiswa Universitas Riau. Jom Fisip, 5(1), 2.
Restuningsih, M. A., Nyoman, D., & Sudiana, N. (2017). Kemampuan Membaca Kritis Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir Kritis Dan Minat Membaca Pada Siswa Kelas V Sd Kristen Harapan Denpasar. PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia, 1(1), 45–54. https://doi.org/10.23887/jpdi.v1i1.2680
Sudiana, N. (2007). MEMBACA (1st ed.). Penerbit Universitas Negeri Malang (UM PRESS).
Sukmadinata, S. N. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya.
Tarigan, H. G. (2008). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Angkasa.
widia wati. (2020). GENRE DI APLIKASI WEBTOON ( Studi Pada Mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang ) FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ( UIN ) RADEN FATAH PALEMBANG.