Analisis Forgiveness Istri Terhadap Suami yang Melakukan Kekerasan dalam Rumah Tangga
Main Article Content
Abstract
This study was conducted to determine the dynamics of the wife's forgiveness of her husband who committed domestic violence. In this study, researchers used a sample of two participants with the characteristics of women who are legal wives and victims of domestic violence who have received domestic violence treatment for more than two years and still live at home with the perpetrator or her husband. This study uses a qualitative research method with a phenomenological approach. The results showed that the participants in this study succeeded in forgiving their husbands, this is known from the participants who succeeded in applying all aspects of forgiveness to their husbands and also by the presence of religiosity factors that motivated participants to forgive their husbands.
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dinamika forgiveness istri terhadap suaminya yang melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sampel dua orang partisipan dengan ciri-ciri wanita yang merupakan istri sah dan korban KDRT yang telah mendapatkan perlakuan KDRT lebih dari dua tahun dan masih tinggal serumah dengan pelaku atau suaminya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan dalam penelitian ini berhasil memaafkan suaminya, hal ini diketahui dari partisipan yang berhasil menerapkan semua aspek memaafkan pada suaminya dan juga dengan adanya faktor religiusitas yang memotivasi partisipan untuk memaafkan suaminya.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Chhikara, P., Jakhar, J., Malik, A., Singla, K., & Dhattarwal, S. K. (2013). Domestic violence: The dark truth of our society. Journal of Indian Academy of Forensic Medicine, 35(1), 71-75.
Dewi, I. D. A. D. P., & Hartini, N. (2017). Dinamika forgiveness pada istri yang mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). INSAN Jurnal psikologi dan kesehatan mental, 2(1), 51-62.
Family Crisis Center. (2010). The cycle of violence. Diakses dari http://www.1736familycrisiscenter.org/pdf/Cycle%20of%20Violence_v3.pdf
Fathia. (2006). Dinamika kekerasan pada istri (Sebuah studi kualitatif pada perempuan korban KDRT yang bertahan dalam perkawinannya). Tesis, Universitas Muhammadiyah Malang.
Fincham, F. D., Beach, S. R., & Davila, J. (2007). Longitudinal relations between forgiveness and conflict resolution in marriage. Journal of Family Psychology, 21(3), 542.
Fincham, F.D. (2010). Forgiveness: Integral to a science of close relationship? Inaugural Herzliya symposium on personality and social psychology prosocial motives, emotions, and behaviour. Florida State University.
Hayati, E.N. (2000). Menggugat harmoni. Yogyakarta: Rifka Anissa Women’s Crisis Centre.
Hotifah, Y. (2011). Dinamika psikologis perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga. Personifikasi, 2(1). 62-75.
Komnasperempuan.go.id (2020, 6 Maret). Siaran Pers dan Lembar Fakta Komnas Perempuan: Catatan Tahunan Kekerasan terhadap Perempuan 2020. Diakses dari https://komnasperempuan.go.id/pengumuman-detail/siaran-pers-dan-lembar-fakta-komnas-perempuan-cata#:~:text=CATAHU%202020%20merupakan%20catatan% 20pendokumentasian,Komnas%20Perempuan%20sepanjang%20tahun%202019
McCullough, M. E. (2000). Forgiveness as human strength: Theory, measurement, and links to well-being. Journal of Social and Clinical Psychology, 19, 43-55.
McCullough, M. E. (2001). Forgiveness: Who does it and how do they do it?. Current Directions in Psychological Science, 10, 194-197.
McCullough, M. E., Bellah, C. G., Kilpatrick, S. D., & Johnson, J. L. (2001). Vengefulness: Relationships with forgiveness, rumination, well-being, and the Big Five. Personality and Social Psychology Bulletin, 27, 601-610.
McCullough, M. E., Rachal, K. C., Sandage, S. J., Worthington, E. L., Jr., Wade-Brown, S., & Hight, T. (1998). Interpersonal forgiving in close relationships II: Theoretical elaboration and measurement. Journal of Personality and Social Psychology, 75, 1586-1603.
McCullough, M. E., Root, L. M., & Cohen, A. D. (2006). Writing about the personal benefits of a transgression facilitates forgiveness. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 74, 887-897.
McCullough, M. E., Worthington, E. L., Jr., & Rachal, K. C. (1997). Interpersonal forgiving in close relationships. Journal of Personality and Social Psychology, 73, 321-336.
McCullough, M. E. (2013). Transgression-related interpersonal motivations inventory (TRIM-18). Measurement Instrument Database for the Social Science. Diakses dari www.midss.ie
Poerwandari, E. K. (2007). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psiklogi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Putri, N., & Aviani, Y. I. (2019). Gambaran istri korban KDRT yang mempertahankan pernikahan. Jurnal Rise Psikologi, 3.
Ronald. (2020, 29 Juni). Kasus KDRT di Papua menurun 48,97 persen selama pandemi Covid-19. Diakses dari https://www.merdeka.com/peristiwa/kasus-kdrt-di-papua-menurun-4897-persen-selama-pandemi-covid-19.html#:~:text=Kontak%20Kebijakan%20Priv asi-,Kasus%20KDRT%20di%20Papua%20Menurun%2048,Persen%20Selama%20P andemi%20Covid%2D19&text=Merdeka.com%20%2D%20Berdasarkan%20data%20kegiatan,48%2C97%20persen%20dibandingkan%202019
Silalahi, K. & Meinarno, E.A. (2010). Keluarga Indonesia: Aspek dan dinamika zaman. Jakarta: Rajawali Pers
Simanjuntak, M. (2020, 12 Mei). Intensitas bertemu dinilai picu KDRT. Diakses dari https://metrosulawesi.id/2020/05/12/intensitas-bertemu-dinilai-picu-kdrt/
Smith, A. (2005). The “Monster” in all of us: When victims become perpetrators. Suffolk University Law Review, 38(2), 367-394.
Sonda, M. (2010). Dampak kekerasan dalam rumah tangga terhadap gangguan kesehatan reproduksi wanita di Rumah Sakit Bhayangkara Makasar tahun 2010. Jurnal Media Kebidanan Poltekes Makasar, 2(2).
Syambudi, I. (2020, 30 Juni). Kekerasan dalam rumah tangga di Jogja meningkat selama Corona. Diakses dari https://tirto.id/kekerasan-dalam-rumah-tangga-di-jogja-meningkat-selama-corona-fMeQ
Pemerintah Indonesia. (2004). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga. Lembaran RI Tahun 2004 No. 23. Jakarta: Sekretariat Negara
Walker, L. E. (1992). Battered Women Syndrome and self-defense. Notre Dame Journal of Law, Ethics & Public Policy, 6(2), 321-334
Worthington, E.L., Kurusu, T.A., Collins, W., Berry, J.W., Ripley, J.S. & Baier, S.N. (2000). Forgiving usually takes time: A lesson learned by studying interventions to promote forgiveness. Journal of Psychology and Theology, 28, 3-20
Yaslang, M. & Aini, Nur. (2017, 17 Oktober). Menteri PPPA: KDRT di Papua tertinggi diIndonesia.Diaksesdarihttps://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/10/17/oxylsr382-menteri-pppa-kdrt-di-papua-tertinggi-di-indonesia
Yulika, N. C. (2020, 11 Juni). KDRT meningkat saat Pandemi COVID-19, faktor ekonomi?. Diakses dari https://www.liputan6.com/news/read/4275984/kdrt-meningkat-saat-pandemi-covid-19-akibat-faktor-ekonomi