KOMPETENSI PUSTAKAWAN DI ERA DISRUPSI DIGITAL

Authors

  • I.W. Nada Universitas Pendidikan Ganesha

DOI:

https://doi.org/10.23887/msip.v1i1.2066

Keywords:

digital disruption, competence and librarian

Abstract

Abstrak

Era disrupsi merupakan suatu era dimana terjadinya situasi kondisi sedemikian rupa yang diakibatkan oleh diterapkannya inovasi baru yang merangsak masuk ke dalam sendi kehidupan individu dalam masyarakat yang menciptakan efek disrupsi yang sedemikian kuatnya sehingga mengakibatkan perubahan pada struktur atau sistem yang sudah ada sebelumnya. Suatu hal yang tampak jelas adalah dengan berkembangnya penemuan dan pemanfaatan teknologi digital pada berbagai sector). Dalam menghadapi era disrupsi pustakawan selain memiliki kompetensi standar profesi, juga diharapkan memiliki kompetensi tambahan berupa semangat kemandirian dan keterampilan memanfaatkan teknologi serta memiliki kemampuan berorganisasi, berkomunikasi dan memiliki kemampuan dalam menyebarkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki,. Pustakawan diharapkan mempunyai wawasan ke depan, dan tanggap terhadap perubahan global serta mampu membangun jejaring kerja sama dengan berbagai pihak dalam mengelola perpustakaan.

Kata-kata kunci: disrupsi digital, kompetensi dan pustakawan

Abstract

The era of disruption is an era in which conditions occur in such a way as to be caused by the implementation of new innovations that penetrate into the joints of individual lives in society which create a disruptive effect that is so strong that it results in changes to pre-existing structures or systems. One thing that seems clear is the development of the discovery and use of digital technology in various sectors. In facing the era of disruption, librarians in addition to having professional standard competencies, are also expected to have additional competencies in the form of a spirit of  independence and skills in utilizing technology as well as having the ability to organize, communicate  and have the ability to spread their knowledge and skills. Librarians are expected to have foresight, and be responsive to global changes and be able to build a network of cooperation with various parties in managing the library.

Keywords: digital disruption, competence and librarian

 

References

Ary, D., Jacobs, L.C. & Razavieh, A. 1976. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan
oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha nasional
Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rinneka Cipta
Jawa Pos. 22 April 2008. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, hlm. 3
Kansil, C.L. 2002. Orientasi Baru Penyelenggaraan Pendidikan Program Profesional dalam
Memenuhi Kebutuhan Dunia Idustri. Transpor, XX(4): 54-5 (4): 57-61
Kumaidi. 2005. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu
Pendidikan. Jilid 5, No. 4
Kuntoro, T. 2006. Pengembangan Kurikulum Pelatihan Magang di STM Nasional Semarang:
Suatu Studi Berdasarkan Dunia Usaha. Tesis tidak diterbitkan. Semarang: PPS
UNNES
Pitunov, B. 13 Desember 2007. Sekolah Unggulan Ataukah Sekolah Pengunggulan ?
Majapahit Pos, hlm. 4 & 11
Waseso, M.G. 2001. Isi dan Format Jurnal Ilmiah. Makalah disajikan dalam Seminar
Lokakarya Penulisan artikel dan Pengelolaan jurnal Ilmiah, Universitas
Lambungmangkurat, 9-11Agustus

Downloads

Published

2021-12-30