Media Sains Informasi dan Perpustakaan https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/msip <p>Media Sains Informasi dan Perpustakaan Media ini merupakan wadah berbagi pengetahuan dalam bidang ilmu informasi dan perpustakaan bagi pustakawan atau pengelola perpustakaan untuk pengembangan kepustakawanan Indonesia. Fokus dan scope jurnal MSIP memuat tulisan dalam lingkup perpustakaan, informasi, manajemen perpustakaan, manajemen pengetahuan, kepustakawanan dan manajemen rekod. Topik dapat diperluas mengenai digital library, bibliometrika, teknologi informasi, information retrieval, literasi informasi dan lainnya. Tulisan dapat berupa hasil penelitian, pengkajian, dan atau kajian konseptual. Jurnal MSIP terbit 2 kali dalam setahun yaitu bulan Juni dan Desember. P-ISSN(2808-4659)</p> en-US media_sip@undiksha.ac.id (Editor MSIP) media_sip@undiksha.ac.id (Perpustakaan Pusat Undiksha) Fri, 05 Jul 2024 10:46:21 +0800 OJS 3.1.2.0 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Pengembangan Program Modul Layanan Sirkulasi dengan Notifikasi Transaksi Vie Email pada Inlislite 3.1 untuk Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi Layanan Perpustakaan Undiksha https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/msip/article/view/3850 <p><strong>PENGEMBANGAN PROGRAM MODUL LAYANAN SIRKULASI DENGAN NOTIFIKASI TRANSAKSI</strong></p> <p><strong>VIA EMAIL PADA INLISLITE 3.1 UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS DAN EFESIENSI LAYANAN PERPUSTAKAAN UNDIKSHA</strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>I Made Pendra Mahardika</strong><strong><sup>1</sup></strong><strong>, Ni Ketut Rai Yuli</strong><strong><sup>2</sup></strong><strong>, Ni Kadek Etik Suparmini</strong><strong><sup>3</sup></strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p>Unit Perpustakaan UNDIKSHA, Singaraja, Indonesia</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>&nbsp;</p> <p>Dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efesiensi layanan perpustakaan Universitas Pendidikan Ganesha khususnya pada bagian layanan sirkulasi maka penulis mengembangkan program modul layanan sirkulasi dengan notifikasi transaksi via email pada inlislite 3.1. Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan produk software modul layanan sirkulasi pada inlislite 3.1 di sistem informasi perpustakaan Undiksha dengan notifikasi transaksi via email serta mengetahui kualitas/kinerja program tersebut dengan ujicoba terbatas kepada pengguna (pemustaka dan pustakawan) dan penilaian dari pakar teknologi informasi.</p> <p>Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development) karena nantinya menghasilkan produk berupa software dan menguji keefektifan produk tersebut. Metode/model pengembangan yang digunakan adalah paradigma prototyping. Model ini dipilih karena pengembangan perangkat lunak dapat dikerjakan secara terpadu antara pustakawan dan pakar teknologi informasi.</p> <p>Hasil penelitian yang diperoleh adalah terciptanya program (software) modul layanan sirkulasi dengan notifikasi transaksi via email pada inlislite 3.1 di sistem informasi perpustakaan Undiksha yang meliputi peminjaman dan pengembalian buku dengan alamat web <a href="https://inlislite.undiksha.ac.id/">https://inlislite.undiksha.ac.id/</a>&nbsp;Dengan pengembangan program tersebut secara otomatis hasil transaksi peminjaman dan pengembalian buku dikirimkan ke email pengguna melalui SSO undiksha setelah proses transaksi tersebut berhasil dilakukan sehingga tidak perlu lagi dilakukan pencetakan struk transaksi yang memerlukan kertas dan printer (penghematan biaya). Dengan proses atau tahapan kerja yang dilakukan lebih pendek sehingga pelayanan sirkulasi yang dilakukan dapat lebih efektif dan efesien waktu. Hal tersebut akan berimplikasi terhadap efektifitas dan efesiensi layanan perpustakaan.</p> <p>Hasil penilaian dari pakar teknologi informasi dengan kualifikasi kategori “sangat baik” pada lima (5) indikator yaitu kebenaran (correctness), ketegaran (robustness), keterpakaian ulang (reusability), verifikasi, keterbacaan (readness) dan memperoleh kualifikasi kategori “baik” pada lima (5) indikator yaitu keterluasan (extendibility), efesiensi atau kinerja, portabilitas (portability), integritas (integrity), modularitas (modularity). Hasil penilaian dengan ujicoba terbatas kepada pengguna (pemustaka dan pustakawan) memperoleh kualifikasi kategori “sangat baik” pada empat (4) indikator yaitu kinerja, kemudahan pemakaian, keramahan, dan kebergunaan. Berdasarkan hasil penilaian dari pakar teknologi informasi dan pengguna (pemustaka dan pustakawan) dapat dikatakan bahwa kualitas/kinerja program modul layanan sirkulasi dengan notifikasi transaksi via email pada inlislite 3.1 sistem informasi perpustakaan Undiksha sudah sangat baik.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong>&nbsp;Layanan Sirkulasi, Email, Inlislite 3.1, Efektifitas Dan Efesiensi, layanan Perpustakaan</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p>In order to increase the effectiveness and efficiency of the Ganesha Education University library services, especially in the circulation services section, the author developed a circulation services module program with transaction notifications via email on inlislite 3.1. The aim of this research is to produce a circulation service module software product on Inlislite 3.1 in the Undiksha library information system with transaction notifications via email and to determine the quality/performance of the program through limited trials with users (users and librarians) and assessments from information technology experts.</p> <p>The research method used is the research and development method because it will produce a product in the form of software and test the effectiveness of the product. The development method/model used is the prototyping paradigm. This model was chosen because software development can be done in an integrated manner between librarians and information technology experts.</p> <p>The research results obtained were the creation of a program (software) circulation service module with transaction notification via email on Inlislite 3.1 in the Undiksha library information system which includes borrowing and returning books with the web address https://inlislite.undiksha.ac.id/ With the development of the program The results of borrowing and returning book transactions are automatically sent to the user's email via Undiksha SSO after the transaction process is successful, so there is no need to print transaction receipts which require paper and printers (cost savings). With shorter processes or work stages, the circulation services provided can be more effective and time efficient. This will have implications for the effectiveness and efficiency of library services.</p> <p>The results of the assessment from information technology experts with qualifications in the "very good" category on five (5) indicators, namely correctness, robustness, reusability, verification, readability and obtaining a "good" category qualification on five (5) indicators, namely extensibility, efficiency or performance, portability, integrity, modularity. The results of the assessment with limited trials on users (readers and librarians) obtained a "very good" category qualification on four (4) indicators, namely performance, ease of use, friendliness and usefulness. Based on the assessment results from information technology experts and users (users and librarians) it can be said that the quality/performance of the circulation service module program with transaction notifications via email on the Inlislite 3.1 Undiksha library information system is very good.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata kunci:</strong>&nbsp;Circulation Services, Email, Inlislite 3.1, Effectiveness and Efficiency, Library services</p> I Made Pendra Mahardika, Ni Ketut Rai Yuli, Ni Kadek Etik Suparmini Copyright (c) 2024 Universitas Pendidikan Ganesha https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/msip/article/view/3850 Fri, 28 Jun 2024 00:00:00 +0800 MENGHILANGKAN MINESET MARGINALISME PROFESI ARSIPARIS https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/msip/article/view/3851 <p><strong>MENGHILANGKAN MINESET MARGINALISME PROFESI ARSIPARIS</strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Wayan Sugita</strong></p> <p>Arsiparis Ahli Muda, Undiksha, Singaraja, Indonesia</p> <p><strong>&nbsp;&nbsp;</strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>&nbsp;</p> <p>Para arsiparis yang melaksanakan tugasnya masih memandang pekerjaanya sebagai sebuah profesi yang kurang populer, bukan merupakan profesi prioritas yang memiliki prospek cerah. Para arsiparis tidak merasa bangga dengan profesinya bahkan cenderung memiliki mineset marginal terhadap profesi arsiparis. Situasi ini dapat memperlambat usaha dalam perbaikan pengelolaan dan peningkatan pelayanan kearsipan. Berhubungan dengan hal tersebut, maka para arsiparis itu sendiri, maupun dari berbagai kalangan terdekat berusaha sebaik mungkin untuk menghilangkan mineset marginalisme sebagai arsiparis. Upaya tersebut antara lain membangun citra positif arsiparis dan penguatan keterampilan arsiparis. Berkat upaya tersebut, para arsiparis akhirnya tidak malu menjadi arsiparis. Mulai saat ini para arsiparis akan bangga dan percaya diri menyebut dirinya sebagai arsiparis.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata kunci :</strong><strong><em>&nbsp;</em></strong>Mineset Marginalisme, arsiparis, citra diri, kualifikasi</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p>The archivists who carry out their duties still view their work as a profession that is less popular, not a priority profession that has bright prospects. Archivists do not feel proud of their profession and even tend to have a marginal mineset towards the archivist profession. This situation can slow down efforts to improve management and increase archival services. In connection with this, the archivists themselves, as well as those from various circles close to them, are trying their best to eliminate the mineset of marginalism as archivists. These efforts include building a positive image of archivists and strengthening archivist skills. Thanks to these efforts, archivists are finally not ashamed of being archivists. From now on, archivists will be proud and confident to call themselves archivists</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;<strong>Keywords :</strong><strong><em>&nbsp;</em></strong>Mineset Marginalism, archivists, self-image, qualifications</p> Wayan Sugita Copyright (c) 2024 Universitas Pendidikan Ganesha https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/msip/article/view/3851 Fri, 28 Jun 2024 00:00:00 +0800 Analisis Kebutuhan Tenaga Fungsional Pustakawan Utama Di Perpustakaan Universitas Pendidikan Ganesha https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/msip/article/view/3852 <p><strong>Analisis Kebutuhan Tenaga &nbsp;Fungsional Pustakawan Utama Di Perpustakaan Universitas Pendidikan Ganesha</strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Made Hery W. Griadhi</strong></p> <p>Pustakawan Ahli Madya, Undiksha, Singaraja, Indonesia</p> <p><strong>&nbsp;&nbsp;</strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>&nbsp;</p> <p>Tujuan dari kajian ini dilakukan untuk memperoleh jumlah sumber daya manusia yang diperlukan Perpustakaan Undiksha termasuk kebutuhan tenaga fugsional pustakawan utama. Adapun metode yang digunakan dalam melakukan kajian adalah menggunakan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data yang diperoleh diinterprestasikan dengan berpedoman pada Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan dan juga menggunakan &nbsp;Peraturan Kepala (perka) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penyusunan Formasi Jabatan Fungsional Pustakawan. Hasil dari pengkajian ini menyimpulkan bahwa pustakawan yang ideal untuk melakukan pelayanan di perpustakaan Undiksha berjumlah 27 orang. Sedangkan kondisi saat ini pustakawan di perpustakaan Undiksha berjumlah 22 orang massihnkekurangan lagi 5 Orang, sehingga direkomendasikan perlu adanya penambahan jumlah pustakawan baik yang berlatar belakang &nbsp;D III dan D IV atau sarjana (S1) dan (S2) Ilmu Perpustakaan serta sangat relevan untuk segera &nbsp;dibuka formasi jabatan fungsional pustakawan utama (2 orang)</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata kunci :</strong><strong><em>&nbsp;</em></strong>Formasi, Pustakawan,</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p>The aim of this study was to obtain the number of human resources needed by the Undiksha Library, including the functional needs of the main librarian.The method used in conducting the study was quantitative descriptive methods.The data obtained was interpreted based on Law Number 43 of 2007 concerning libraries and also using the Regulation of the Head (perka) of the National Library of the Republic of Indonesia Number 26 of 2017 concerning Guidelines for Preparing Functional Position Formations for Librarians.The results of this study concluded that the ideal number of librarians to provide services at the Undiksha library is 27 people. Meanwhile, the current condition of librarians at the Undiksha library is 22 people, there is still a shortage of 5 people. So it is recommended that there be an increase in the number of librarians with either D III and D IV backgrounds or undergraduate (S1) and (S2) Library Science degrees and it is very relevant to immediately open the formation of the functional position of main librarian (2 people)</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Keywords</strong><strong>: </strong>Formation, Librarian, Workload<em>,</em></p> Made Hery W. Griadhi Copyright (c) 2024 Universitas Pendidikan Ganesha https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/msip/article/view/3852 Fri, 28 Jun 2024 00:00:00 +0800 PENERAPAN PELAYANAN PRIMA PERPUSTAKAAN BERDASARKAN KONSEP 3A (ATTITUDE, ATTENTION, AND ACTION) DEMI TERWUJUDNYA KEPUASAN PEMUSTAKA (KAJIAN PUSTAKA/ULASAN ILMIAH) https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/msip/article/view/3853 <p><strong>PENERAPAN PELAYANAN PRIMA PERPUSTAKAAN </strong></p> <p><strong>BERDASARKAN KONSEP 3A (ATTITUDE, ATTENTION, AND ACTION) </strong></p> <p><strong>DEMI TERWUJUDNYA KEPUASAN PEMUSTAKA &nbsp;</strong></p> <p><strong>(KAJIAN PUSTAKA/ULASAN ILMIAH)</strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>I Ketut Artana</strong></p> <p>(Pustakawan Ahli Madya Universitas Pendidikan Ganesha)</p> <p>e-mail<strong>: </strong><a href="mailto:ketut.artana@undiksha.ac.id">ketut.artana@undiksha.ac.id</a></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p>Layanan prima perpustakaan merupakan layanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pemustaka. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka perpustakaan perlu membuat sebuah langkah inovatif dan aplikatif demi terwujudnya kepuasan pemustaka. Salah satunya adalah melaksanakan layanan prima perpustakaan berdasarkan Konsep 3 A. &nbsp;Konsep 3A (attitude, attention, and action) merupakan istilah yang diambil dari bahasa asing, attitude artinya sikap, attention artinya perhatian dan action artinya tindakan. Hasil kajian dalam artikel ini menunjukkan bahwa prinsip-prinsip pelayanan prima 3A yaitu: (1) attitude (sikap) yang terdiri dari melayani pemustaka dengan selalu berpikiran positif, sehat dan logis, dan melayani pemustaka dengan sikap menghargai atau menghormati; (2) attention (perhatian) yang terdiri dari mendengarkan dan memahami secara sungguh-sungguh kebutuhan para pemustaka, mengamati dan menghargai perilaku para pemustaka, mencurahkan perhatian penuh kepada para pemustaka; dan (3) action (tindakan) yang terdiri dari meberi salam kedatangan, mencatat setiap kebutuhan referensi para pemustaka, menegaskan kembali kebutuhan para pemustaka, mewujudkan kebutuhan para pemustaka, selalu ramah dan memberikan senyuman, serta mengucapkan terima kasih dengan harapan pemustaka datang kembali lagi dan mengajak lebih banyak rekannya untuk berkunjung ke perpustakaan. Dengan adanya pelayanan prima menggunakan konsep 3A (attitude, attention, and action) dalam pelayanan perpustakaan, akan mampu meningkatkan dan memelihara kepuasan pemustaka sehingga pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan minat dan budaya baca masyarakat.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata kunci:</strong>&nbsp;perpustakaan, pelayanan prima, konsep 3A (attitude, attention, and action), kepuasan, pemustaka</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p>Excellent library service is the best service to meet the needs, desires and expectations of users. To be able to achieve this, libraries need to take innovative and applicable steps to achieve user satisfaction. One of them is implementing excellent library services based on Concept 3 A. Concept 3A (attitude, attention, and action) is a term taken from a foreign language, attitude means attitude, attention means attention and action means action. The results of the study in this article show that the principles of 3A excellent service are: (1) attitude which consists of serving users by always thinking positively, healthily and logically, and serving users with an attitude of appreciation or respect; (2) attention, which consists of truly listening to and understanding the needs of the users, observing and appreciating the behavior of the users, devoting full attention to the users; and (3) action (action) which consists of greeting the arrival, recording every reference need of the users, reaffirming the needs of the users, realizing the needs of the users, always being friendly and giving a smile, and saying thank you in the hope that the users will come back again and invite more colleagues to visit the library. By providing excellent service using the 3A concept (attitude, attention, and action) in library services, it will be able to increase and maintain user satisfaction so that in the end it will lead to increasing public interest and reading culture.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Key words:</strong>&nbsp;library, excellent service, 3A concept (attitude, attention, and action), satisfaction, user</p> I Ketut Artana Copyright (c) 2024 Universitas Pendidikan Ganesha https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/msip/article/view/3853 Fri, 28 Jun 2024 00:00:00 +0800 PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT INFORMASI ENTREPRENEURSHIP https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/msip/article/view/3854 <p><strong>PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT INFORMASI ENTREPRENEURSHIP</strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>I Wayan Nada</strong><strong><sup>1</sup></strong><strong>, Made Hery W. Griadhi</strong><strong><sup>2</sup></strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p>Unit Perpustakaan UNDIKSHA, Singaraja, Indonesia</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>&nbsp;</p> <p>Peningkatan jumlah lulusan Perguruan tinggi setiap tahun kurang diiringi oleh pertumbuhan lapangan pekerjaan, &nbsp;sehingga lulusan &nbsp;tidak dapat seluruhnya diserap oleh lapangan pekerjaan yang disediakan pihak swasta maupun &nbsp;pemerintah. Keterbatasan daya tampung lulusan perguruan tinggi berkontribusi signifikan dalam menambah jumlah pengangguran intelek. Kompetensi lulusan dalam bidang kewirausahaan atau entrepreneurship merupakan salah satu solusi yang dirasakan mampu mencarikan jalan keluar bagi permasalahan ini yang diharapkan dapat berperan positif dalam mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan lapangan pekerjaan, sekaligus dapat meringankan bebean pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan.&nbsp;</p> <p>Perpustakaan perguruan tinggi memiliki relevansi yang besar sebagai pusat informasi entrepreneurship karena mereka dapat menyediakan berbagai sumber daya yang mendukung pengembangan keterampilan dan pengetahuan dalam kewirausahaan. Perpustakaan memainkan peran penting dalam mensupport pengembangan entrepreneurship mahasiswa dengan menyediakan berbagai sumber daya dan layanan yang mendukung &nbsp;dalam menjalankan ide bisnis dan mengembangkan keterampilan kewirausahaan</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata kunci:</strong>&nbsp;Kewirausahaan, Perpustakaan</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p>&nbsp;</p> <p>The increase in the number of university graduates each year is not accompanied by growth in job opportunities, so that graduates cannot be fully absorbed by employment opportunities provided by the private sector or government, The limited capacity for university graduates contributes significantly to increasing the number of intellectual unemployed. Graduate competency in the field of entrepreneurship is one solution that is felt to be able to find a solution to this problem which is expected to play a positive role in anticipating the growth in employment needs, as well as easing the burden on the government in providing employment opportunities.</p> <p>College libraries have great relevance as entrepreneurship information centers because they can provide various resources that support the development of skills and knowledge in entrepreneurship. Libraries play an important role in supporting the development of student entrepreneurship by providing various resources and services that support carrying out business ideas and developing entrepreneurial skills.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Key word:</strong>&nbsp;entrepreneurship,library</p> I Wayan NAda, Made Hery W. Griadhi Copyright (c) 2024 Universitas Pendidikan Ganesha https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/msip/article/view/3854 Fri, 28 Jun 2024 00:00:00 +0800