THE IDEAS OF RECHTERLIJK PARDON AS A RESTORATIVE JUSTICE APPROACH: FROM VENGEANCE TO RECOVERY?
Abstract
After the rebirth of the discourse on ratifying the Draft Criminal Code (RKUHP) on September 24, 2019, which will be confirmed in the plenary session of the House of Representatives of the Republic of Indonesia (DPR RI), however, the emergence of this information to the surface related to the ratification of the RKUHP gave a negative response by the community, especially for activists and students. It is because some of the contents of the RKUHP are considered controversial and have multiple interpretations, which are feared to create legal uncertainty in Indonesia. Sentencing through imprisonment for anyone who violates has implications and a domino effect (domino effect) related to the phenomenon of over-capacity in Correctional Institutions. One solution to overcome this is to apply rechterlijk pardon through a restorative justice approach. This research is descriptive with the type of juridical-normative research. The type of approach used is the statutory approach and the conceptual approach. The results can provide the reform of the criminal law system, which initially focused on retributive to focus on the goal of restitution. Therefore, there is an urgency to ratify the RKUHP, which has the idea of rechterlijk pardon to change the paradigm from retaliation to recovery, as a manifestation of the restorative justice approach in Indonesia.
References
Alhakim, A. (2022). Integral Approach To Cultural Reform: An Indonesian Criminal Justice System. Legal Spirit, 6(1), https://doi.org/10.31328/ls.v6i1.3650
Andriyanti, E. F. (2020). Urgensitas Implementasi Restorative Justice Dalam Hukum Pidana Indonesia. Jurnal Education and development, 8(4), 326-331.
Ansori, L. (2017). Reformasi Penegakan Hukum Perspektif Hukum Progresif. Jurnal Yuridis 4 (2), http://dx.doi.org/10.35586/.v4i2.244
Asyhadie, Z. (2012). Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, Raja Grafindo.
Aѕѕhiddiqie, J. (2006). HTN dan Pilar-Pilar Demokraѕi, Jakarta, Konѕtituѕi Preѕѕ.
Barlian, A. E., & Arief, B. N. (2017). Formulasi Pemaafan Hakim (Rechterlijk Pardon) Dalam Pembaharuan Sistem Pemidanaan di Indonesia. Law Reform, 13(1), https://doi.org/10.14710/lr.v13i1.15949
Darwin, I. P. J. (2019). Implikasi Overcapacity Terhadap Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia, Jurnal Cepalo 3(2).
Disemadi, H. S. (2022). Lenses of Legal Research: A Descriptive Essay on Legal Research Methodologies. Journal Of Judicial Review, 24(2), 289-304, http://dx.doi.org/10.37253/jjr.v24i2.7280
Ernis, Y. (2016). Diversi dan Keadilan Restoratif Dalam Penyesaian Perkara Tindak Pidana Anak Di Indonesia. JIKH 10(2).
Fadli, K et al. (2021). Kontruksi Berita Tentang Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (Studi Kasus: Analisis Framing Pada Media Online Harianjogja. Com Tanggal 20 September 2019 dan Media CNBC Indonesia Tanggal 02 Oktober 2019), Jurnal Purnama Berazam 3(1).
Farikhah, M. (2018). Konsep Judicial Pardon (Pemaafan Hakim) dalam Masyarakat Adat di Indonesia. Jurnal Media Hukum 25(1), https://doi.org/10.18196/jmh.2018.0104.81-92
Farikhah, M. (2021). Rekonseptualisasi Judicial Pardon Dalam Sistem Hukum Indonesia (Studi Perbandingan Sistem Hukum Indonesia Dengan Sistem Hukum Barat). Jurnal Hukum dan Pembangunan. 48(2).
Farikhah, M. (2021). The Judicial Pardon Arrangement as a Method of Court Decision in the Reform of Indonesian Criminal Law Procedure. Padjajaran Journal of Law 8(1), https://doi.org/10.22304/pjih.v8n1.a1
Garcia, V., Disemadi, H. S., & Arief, B. N. (2020). The Enforcement of Restorative Justice in Indonesia Criminal Law. Legality: Jurnal Ilmiah Hukum, 28(1).
Hadikusuma, H. (2014). Pengantar Ilmu Hukum Adat Indonesia, Bandung: Mandar Maju.
Hakim, L. (2019). Penerapan Konsep Pemaafan Hakim sebagai Alternatif dalam Menurunkan Tingkat Kriminalitas di Indonesia. Jurnal Keamanan Nasional 5(1).
Hambali, A. R. (2020). Penegakan Hukum Melalui Pendekatan Restorative Justice Penyelesaian Perkara Tindak Pidana. Kalabbirang Law Journal, 2(1), 69-77, https://doi.org/10.35877/454RI.kalabbirang36
Herista, A. D. P., & Barlian, A. E. (2020). Rechterlijk Pardon Dalam Kebijakan Dan Penerapan Pidana Indonesia. Pranata Hukum, 15(2).
Hiariej, E. O. S. (2014). Prinsip-Prinsip Hukum Pidana Hukum Pidana, Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka.
Ibrahim, J. (2007). Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif. Malang: Bayumedia.
Indonesia.GO.ID. (2019). Spirit Perumusan RKUHP, accessed 19 Maret 2022, https://www.indonesia.go.id/ragam/budaya/ekonomi/spirit-perumusan-rkuhp.
Irawan, N. (2017). Tata Kelola Pemerintahan Desa Era UU Desa, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Kenedi, J. (2017). Kebijakan Hukum Pidana (Penal Policy): Dalam Sistem Penegakan Hukum di Indonesia, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Kontras. (2019). Rancangan KUHP: Berbau Kolonial, Minim Perlindungan Rakyat! Pengesahannya tidak boleh dipaksakan!, accessed 19 Maret 2022, https://kontras.org/2019/08/26/rancangan-kuhp-berbau-kolonial-minim-perlindungan-rakyat-pengesahannya-tidak-boleh-dipaksakan/.
Kusnandar, V. B. (2021). Hampir Semua Lapas di Indonesia Kelebihan Kapasitas, accessed 15 Maret 2022,https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/09/13/hampir-semua-lapas-di-indonesia-kelebihan-kapasitas.
Lasmadi, S., Sari, R. K., & Disemadi, H. S. (2020). Restorative Justice Approach as an Alternative Companion of the Criminal Justice System in Indonesia. In International Conference on Law, Economics and Health (ICLEH 2020), Atlantis Press, 206-209.
Maerani, I. A. (2015). Implementasi Ide Keseimbangan Dalam Pembangunan Hukum Pidana Indonesia Berbasis Nilai-Nilai Pancasila. Jurnal Pembaharuan Hukum, 2(2), http://dx.doi.org/10.26532/jph.v3i3.1364
Marzuki, P.M. (2009). Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana.
Maulidah, K., & Jaya, N. S. P. (2019). Kebijakan Formulasi Asas Permaafan Hakim Dalam Upaya Pembaharuan Hukum Pidana Nasional. Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia 1(3).
Monitasari, R. G., Furqon, E. & Khaerunnisa, E. (2021). Demokrasi Dalam Dimensi Nilai-Nilai Pancasila Berdasarkan Paradigma Philosophische Grondslag. Res Justitia: Jurnal Ilmu Hukum 1(2).
Muhaimin, M. (2019). Restoratif Justice Dalam Penyelesaian Tindak Pidana Ringan. Jurnal Penelitian Hukum De Jure, 19(2), 185-206.
Nandy, J. (2019). Tolak RUU KUHP-Revisi UU KPK, Mahasiswa Demo DPR, accessed 19 Maret 2022, https://news.detik.com/berita/d-4712960/tolak-ruu-kuhp-revisi-uu-kpk-mahasiswa-demo-dpr.
Nugroho, R. M. (2013). Saatnya Terapkan Restorative Justice, accessed 15 Maret 2022, https://uad.ac.id/id/saatnya-terapkan-restorative-justice/.
Prayitno, K. P. (2012). Restorative Justice Untuk Peradilan di Indonesia (Perspektif Yuridis Filosofis dalam Penegakan Hukum in Concreto). Jurnal Dinamika Hukum, 12(3), http://dx.doi.org/10.20884/1.jdh.2012.12.3.116
Pujinoto, S., Mashdurohatun, A., & Sulchan, A. (2020). Juridical Analysis of Application Of Forgiveness (Rechterlijk Pardon) As A Basis Of Judge Consideration In Deciding The Criminal, Jurnal Daulat Hukum 3(2).
Rahardjo, S. (2006). Membedah Hukum Progresif, Jakarta: Kompas.
Rahardjo, S. (2010). Sosiologi Hukum: Perkembangan Metode dan Pilihan Masalah, Yogyakarta: Genta Publishing.
Ramadhan, F. M. (2019). Kronologi Demonstrasi Mahasiswa di DPR yang Menolak RUU KUHP, accessed 19 Maret 2022, https://grafis.tempo.co/read/1825/kronologi-demonstrasi-mahasiswa-di-dpr-yang-menolak-ruu-kuhp.
Rosidi, A. (2021). Mencari Kemungkinan Judicial Pardon Sebagai Salah Satu Alternatif Bentuk Pemidanaan. Jurnal Ilmiah Rinjani 9(1).
Rubai, M et al. (2015). Buku Ajar: Hukum Pidana, Malang: Media Nusa Creative.
Rustandi, F. (2021). Prinsip Pemidanaan dalam Rancangan KUHP, accessed 19 Maret 2022, https://www.jentera.ac.id/prinsip-pemidanaan-dalam-rancangan-kuhp/.
Sahbani, A. (2017). Sekilas Sejarah dan Problematika Pembahasan RKUHP, accessed 19 Maret 2022, https://www.hukumonline.com/berita/a/sekilas-sejarah-dan-problematika-pembahasan-rkuhp-lt5a42131b82c60.
Santoso, T. (2019). Menjadi Negeri tanpa KUHP Sendiri, accessed 19 Maret 2022, https://kontras.org/2019/08/26/rancangan-kuhp-berbau-kolonial-minim-perlindungan-rakyat-pengesahannya-tidak-boleh-dipaksakan/.
Saputro, A. A. (2016). Konsepsi Rechtelijk Pardon atau Pemaafan Hakim Dalam Rancangan KUHP, Jurnal Mimbar Hukum 28(1).
Saputro, A. A. (2016). Konsepsi Rechtterlijk Pardon Atau Pemaafan Hakim Dalam Rancangan KUHP. Mimbar Hukum 28(1).
Sari, A. R. (2021). 13 Kebakaran Dalam 3 Tahun Terakhir, 10 di antaranya Over Kapasitas, accesssed 15 Maret 2022, https://nasional.tempo.co/read/1504543/13-kebakaran-lapas-dalam-3-tahun-terakhir-10-di-antaranya-over-kapasitas/full&view=ok.
Setyo, D. (2014). Dekonstruksi Asas Legalitas, Malang: Setara Press.
Shiffman, J. (2003). Generating political will for safe motherhood in Indonesia. Social science & medicine 56(6).
Sholehuddin. (2018). Sistem Sanksi Dalam Hukum Pidana: Ide Dasar Double Track System & Implementasinya. Jakarta: Raja Grafindo.
Siregar, R. D. W., Mubarak, R., & Zulyadi, R. (2019). Peranan Kepolisian Dalam Penerapan Restorative Justice Terhadap Kecelakaan Lalu Lintas Di Wilayah Polsek Deli Tua (Studi Kasus Polsek Delitua). JUNCTO: Jurnal Ilmiah Hukum, 1(2), 150-157, https://doi.org/10.31289/juncto.v1i2.197
Sofyan, A., & Azisa, N. (2016). Buku Ajar Hukum Pidana, Makassar, Pustaka Pena Press.
Suyanto. (2018). Pengantar Hukum Pidana, Yogyakarta, Deepublish.
Tanya, B. L et al. (2017). Teori Hukum: Strategi Tertib Manusia Lintas Ruang dan Generasi, Yogyakarta, Genta Publishing.
Tello, T. (2019). Menengok Sejarah KUHP, Produk Hukum Belanda Berumur Lebih dari 100 Tahun, accessed 19 Maret 2022, https://www.liputan6.com/news/read/4070780/menengok-sejarah-kuhp-produk-hukum-belanda-berumur-lebih-dari-100-tahun.
Yusro, M. A., Hilmy, M. I., & Azmi, R. H. N. (2020). Restorasi Kelembagaan melalui Integrated Society Institution System sebagai Upaya Menuju Kota Ramah HAM di Kota Malang, Jurisdiction, 3(1).