JEJAK MULTIKULTURALISME PADA KUBURAN KRAMA TAMIU DI SETRA BADUNG BALI

  • Ni Wayan Fany Juniasih SMA Taruna Garuda Bali
Keywords: Multiculture, Setra, Tamui

Abstract

Multiculturalism as a system of ideas that are actualized in social life can ideally be seen in the practice of living communities. Then what if it is related to the grave as a final resting place?. how is it? This study aims to explain the traces of multiculturalism in the krama tamiu graves in the Badung Bali setra. The research method used is the historical research method including: (1) Data Collection Techniques (Heuristics), (2) Source Criticism (3) Interpretation (4) Historiography (Principles of Historical Writing). The results showed that the Badung setra was built in 1813. At that time, not only the indigenous people or Krama Desa Adat were buried there but there were also immigrant communities namely Krama Tamiu (Hindu immigrants but not members of the Pakraman Village) and there were also local people Tamiu (Non-Hindu immigrants and definitely not a member of Pakraman Village). The Badung Setra consists of three pages, namely Main Mandala (Ulun Setra), Madya Mandala (Ragan Setra), Nista Mandala (Cokor Setra).

References

Agung, Ida Anak Agung Gede. 1989. Bali Pada Abad XIX: Perjuangan Rakyat dan Raja-Raja Menentang Kolonialisme Belanda (1808-1908). Yogyakarta: Gadjah| Mada Universitas Press.
Abdurrahman, Dunung. 2012. Metodelogi Penelitian Sejarah Islam. Yogyokarta: Ombak
Daliman.2015. “Metode Penelitian Sejarah”. Yogyakarta: Ombak.
Hafid, H Abdul. 2016. “Sumber dan Media pembelajaran”. Sulesana, Volume 06 (hlm. 69-78)
Handoko, Wuri. 2014. “Tradisi Nisan Menhir Pada Pemakaman Kuno Raja-raja di Wilayah Kerajaan Hitu”. Kapata Arkeologi, Volume 10, (hlm.33-46)
Mirsha, I Gusti Ngurah Rai, dkk. 1989. Cokorda Alit Ngurah: dari Pembunagan di Lombok sampai Revolusi Fisik di Bali (1907-1950). Denpasar: Pusat Dokumentasi Kebudayaan Bali.
Mujid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kopetensi Guru. Jakarta: PT Rosda Karya
Mulyasa. 2007. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Nasution. 2008. Metode Research (Penelitian Ilmiah): Usul Tesis, Desain Penelitian, Hipotesis, Validitasi, Sampling, Populasi, Observasi, Wawancara, Angket. Jakarta: Bumi Aksara
Nasution. 1988. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: PT. Tarsito Bandung.
Pageh, I Made. 2000. Pengantar Ilmu Sejarah. IKIP Negeri Singaraja.
Pendit, Nyoman S. 1979. Bali Berjuang. Jakarta: Gunung Agung
Priyadi, Sugeng. 2012. Sejarah Lokal: Konsep, Metode dan Tantangan. Yogyakarta: Ombak.

Saraswati, A.A.Ayu Oka, dkk. 2007. Ruang dan Waktu Monumen Perjuangan Rakyat Bali. Denpasar: Universitas Udayana.
Saraswati, Kadek Ngurah. 2007. Monumen Chura Dhira Wahana sebagai Simbol Perjuangan Masyarakat Bungkulan Melawan Kolonialisme Belanda (1946-1947) dan Pemaknaannya. “Skripsi” (tidak diterbitkan). Singaraja: Univeristas Pendidikan Ganesha.
Sjamsuddin, Helius dan Ismaun, M.Pd. 1996. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik.
Soekmono. 1981. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yokyakarta: Kanisus
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Supriadi. 2015. “Pemanfaatan Sumber Belajar Dalam Proses Pembelajaran”. Lantanida Journal, Volume 03 (hlm 127-139).
Susanti. 2013. Potensi Masjid Nur Singaraja Bali sebagai Sumber Belajar Sejarah Kebudayaan di SMA. Singaraja: Undiksha Skripsi (tidak diterbitkan)
Syukur, Fatah. 2005. Teknologi Pendidikan. Semarang: Rasail
Wasino. 2009. Pokok-Pokok Pikiran untuk Penulisan Sejarah Lokal. Makala Sarasehan Koordinasi dan Curah Pendapat Penguatan Sejarah Lokal untuk Meningkatkan Wawasan Kebangsaan Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi Kebudayaan, Pariwisata,Pemuda dan Olah Raga. Patra Jasa Semarang, 24 Maret 2009.
Widja, I Gde. 1991. Sejarah Lokal Suatu Perspektif dalam Pengajaran Sejarah. Bandung : Angkasa.
Zuriah. Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori-Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Sumber Internet
Balipuspanews.com. 2018. Hari Raya Galungan, Warga Lakukan Tradisi “Munjung” dikuburan.https://www.balipuspanews.com/hari-raya-galungan-warga-lakukan tradisi-munjung-dikuburan.html. Diakses pada tanggal 25 September 2020 www.Baliprov.go.id/main/arsip_berita.php?op+06-151k, diakses tanggal 20 September 2020.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 2019. Pengertian Makama.https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:2A8BCO-AKA4J:https://kbbi.web.id/makam Di akses pada 23 Agustus 2020, Pukul 10:52 Wita
Kurniawan, Rika Dian. 2014. Silabus SMA Sejarah Wajib Kelas XI. https://www.scribd.com/doc/227536322/Silabus-Sma-Sejarah-Wajib-Kelashttps://www.scribd.com/doc/227536322/Silabus-Sma-Sejarah-Wajib-Kelas-xxi. Di akses pada 24 September 2019, Pukul 14:21 Wita
Yugi. 2019. Sumber-sumber Sejarah. https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:TZtpPdolkCcJ:https://www.eduspensa.id/sumber-sumber-sejarah/+&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl=id. Di akses pada 23 Oktober 2020, Pukul 22:05Wita.
Published
2023-02-01
How to Cite
Fany Juniasih, Ni Wayan. 2023. “JEJAK MULTIKULTURALISME PADA KUBURAN KRAMA TAMIU DI SETRA BADUNG BALI ”. Jurnal Widya Citra 4 (2), 30-43. https://doi.org/10.10101/juwitra.v4i2.1882.