Perahu Tradisional Dalam Dinamika Sejarah Maritim Rembang Setelah Abad Ke-10

  • R. Ahmad Ginanjar Purnawibawa Universitas Pendidikan Ganesha

Abstract

Sebagai bandar tua di pesisir utara Pulau Jawa, Rembang tidak dapat dilepaskan dari perjalanan sejarah maritim di Nusantara. Berbagai bukti arkeologi telah ditemukan untuk mendukung pendapat tersebut, mulai dari temuan Perahu Kuno Punjulharjo dan muatannya, hingga bukti-bukti terbaru mengenai perdagangan di Plawangan sejak masa prasejarah. Namun demikian, dinamika sejarah maritim (terutama tradisi perahu tradisional) di Rembang seolah berhenti pada periode klasik saja. Jarangnya eksplorasi lebih lanjut dan terbatasnya sumber data membuat penulisan mengenai perahu di Lasem dan Rembang kurang banyak dilakukan. Artikel ini berusaha untuk mengisi kekosongan pengetahuan tersebut, terutama pada periode setelah abad ke-10. Pendekatan yang digunakan dalam artikel ini adalah penelusuran sejarah dari sumber-sumber primer dan sekunder serta wawancara kepada sejarahwan lokal dan masyarakat yang masih beraktivitas pada sektor maritim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejarah maritim, khususnya perahu, terus mengalami dinamika dari masa klasik hingga masa kemerdekaan.

References

Abbas, N. 2010. Perahu Kuna Punjulharjo: Sebuah hasil penelitian. Jurnal Penelitian Arkeologi 6:39-53.
Altenmuller, H. 2002. Funerary Boats and Boat Pits of the Old Kingdom. Archiv Orientaini, 70, 2002, 269-290
Besluit. 1819. Staatsblad No. 19
Campbell, D. M. 1915. Java: Past & Present. A Description of the Most beautiful Country in the World, its Ancient History, people, Antiquities, and Products. London: William Heinemann.
De Bry, J.T dan de Bry, J. I. 1599. Orientalische Indien (Little Voyages), Dritter Theil Indiae Orientalis. Frankfurt.
Dick-Read, R. 2008. Penjelajah Bahari; Pengaruh Peradaban Nusantara di Afrika. Bandung: Mizan.
Dokras, U. V. 2020. Maritime History of Ancient Hindu Traders.
https://www.researchgate.net/publication/344443150_Maritime_History_of_Ancient_Hindu_Traders/ diakses pada 20 Maret 2020, pukul 23.08 WITA
Groeneveldt, W. P. 2009. Nusantara dalam Catatan Tionghoa. Alih bahasa Gatot Triwira. Depok: Komunitas Bambu.
Groenewegen, G. 1789. Verzameling van vier en tachtig stuks Hollandsche schepen geteekend en in koper gerbragt. Rotterdam: J. van den Brink.
Hamid, A. R. 2018. Sejarah Maritim Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Ombak
Handinoto. 2015. Lasem: Kota Tua Bernuansa Cina di Jawa Tengah. Yogyakarta: Ombak
Horridge, A. 1981. The Prahu: Traditional Sailing Boat of Indonesia. Oxford: Oxford University Press
Horridge, A. 2015. Perahu Layar Tradisional Nusantara. Yogyakarta: Penerbit Ombak
Kaur, M., dan Isa, M. 2020. Between the Bay of Bengal and the Java Sea. Marshall Cavendish International Asia Ltd.
Knaap, G. 1996. Shallow waters, rising tide: shipping and trade in Java around 1775. Leiden: KITLV Press.
Koleksi G. Cool, 1922. KITLV
Lapian, A.B. 2017. Pelayaran dan Perniagaan Nusantara Abad ke-16 dan 17. Depok: Komunitas Bambu
Lelono, T. M. H. 2011. Wadah dari Tempurung Kelapa di dalam Perahu Punjulharjo. Berkala Arkeologi, Vol 31, No. 1.
Liebner, H. 2002. Perahu-perahu Tradisional Nusantara. Suatu Tinjauan Sejarah Perkapalan dan Pelayaran. Proyek Pengkajian dan Pengembangan Masyarakat Pantai. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan.
Manguin, Y. P. 1993. Trading ships of the South China Sea. Shipbuilding Techniques and Their Role in the History of the Development of Asian Trade Networks. Journal of the Economic and Social History of the Orient, Vol. 36, No. 3 (1993), pp. 250-280.
Mochtar, A. 2018. The Seventh-Century Boat from Indonesia: A study of the Southeast Asian lashed-lug boatbuilding tradition. Flinders University: Master Thesis.
Oemar, M., Sudarjo, dan Suud, A. 1988. Sejarah Daerah Jawa Tengah. Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Oktaviana, A.A. 2012. Teknik Menggerakkan Perahu yang terekam dalam Seni Cadas sebagai kekayaan seni dan maritim di Indonesia. Dalam Rahardjo, S. (ed). Arkeologi Untuk Publik. Jakarta: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia.
P. van Mourik, 1930. Andel, Album IX, KITLV.
Purnawibawa, A.G. 2020. The Prau Project, Tradisi Maritim Gresik. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya.
Reclus, E. 1885. The Universal Geography
Raffles, T.S. 1817. The History of Java I. London: John Murray
Rubin, H, J., dan Rubin, I. S. 2012. Qualitative Interviewing, The Art of hearing Data (3rd edition). Sage Publications.
Schrieke, B. 1966. Indonesian Sociological Studies, part I. The Hague: van Hoeve.
Schrieke, B. J. O. 1957. Indonesian Sociological Studies: Ruler and Realm in Early Java. The Hague dan Bandung: H. W van Hoeve, Ltd.
Stenross, K. 2007. The Seafarers and maritime Entrepreneurs of Madura, History, culture, and their role in the Java Sea Timber trade. Dissertation Murdoch University
Sungkowo, A., dan Wirasanti, N. 2019. Semiotics Analysis of the Landscape Reconstruction of Medang Kamulan Ancient Sites
Susilowati, E. 2019. Historiography of Coastal Communities in Indonesia. Journal of Maritime Studies and National Integration, 3 (2), 89-96.
Swastikawati, A., dkk. 2012. Evaluasi Penanganan Konservasi Perahu Kuno Indramayu. Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur, Vol. 6, No. 7, Desember 2012, Hal. 3-16.
Taim, E. A. P. 2016. Keramik Muatan Kapal Karam Cirebon: Sebaran di Situs-Situs Arkeologi Sumatera Bagian Selatan. KALPATARU, Majalah Arkeologi Vol. 25, No. 1, mei 2016, Hal. 29-44.
Unjiya, M. A. 2014. Lasem Negeri dampoawang, Sejarah yang Terlupakan. Salma Idea.
Warto. 1993. Kerja Wajib Blandong: Eksploitasi Hutan di karesidenan Rembang, 1808-1865. Tesis: Universitas Indonesia. Tidak dipublikasikan.
Winarno, E. 2015. Wawancara dalam https://majalah.tempo.co/read/laporan-khusus/148226/lenyapnya-pelabuhan-pelabuhan-kuno-rembang.
Wiryomantoro, B. 2020. Traditions and Transformations of Habitation in Indonesia. Power, Architecture, and Urbanism. Springer.
Published
2021-11-26
How to Cite
Ginanjar Purnawibawa, R. Ahmad. 2021. “Perahu Tradisional Dalam Dinamika Sejarah Maritim Rembang Setelah Abad Ke-10”. Jurnal Widya Citra 2 (2), 44-54. https://doi.org/10.10101/juwitra.v2i2.733.