PENGARUH LINGKUNGAN MADRASAH DAN KEDISIPLINAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

Isi Artikel Utama

Rusdianto
I.W. Lasmawan
I.G. Margunayasa

Abstrak

Abstrak


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lingkungan madrasah dan kedisiplinan siswa terhadap motivasi belajar siswa di KKM XV Kecamatan Wanasaba. Motivasi belajar merupakan faktor kunci dalam pencapaian hasil belajar yang optimal, sedangkan lingkungan madrasah dan kedisiplinan siswa dianggap sebagai dua faktor utama yang memengaruhinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Responden terdiri dari 96 siswa yang dipilih secara acak dari berbagai madrasah ibtidaiyah di KKM XV Kecamatan Wanasaba. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang dirancang untuk mengukur variabel lingkungan madrasah, kedisiplinan siswa, dan motivasi belajar. Analisis data dilakukan dengan teknik statistik deskriptif dan inferensial untuk mengidentifikasi hubungan dan pengaruh antarvariabel. Hasil analisis menunjukkan bahwa lingkungan madrasah memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Lingkungan madrasah yang kondusif, termasuk fasilitas yang memadai dan suasana belajar yang mendukung, berkontribusi secara nyata dalam meningkatkan motivasi belajar. Selain itu, kedisiplinan siswa juga terbukti memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap motivasi belajar, dimana siswa yang lebih disiplin cenderung memiliki tingkat motivasi belajar yang lebih tinggi.Temuan ini menegaskan pentingnya menciptakan lingkungan madrasah yang mendukung serta penerapan kebijakan kedisiplinan yang efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pendidik, pengelola madrasah, dan pembuat kebijakan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.

Rincian Artikel

Bagian
Articles

Referensi

Ahmadi, A., & Supriyono, S. (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Bronfenbrenner, U. (1979). The Ecology of Human Development: Experiments by Nature and Design. Cambridge, MA: Harvard University Press.

Hasibuan (2005) menambahkan bahwa kedisiplinan mencerminkan sikap mental yang terikat pada norma, aturan, dan tata tertib yang berlaku. Hasibuan, M. S. P. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Maslow, A. H. (1943). A Theory of Human Motivation. Psychological Review, 50(4), 370-396. https://psycnet.apa.org/doi/10.1037/h0054346

McClelland, D. C. (1961). The Achieving Society. Princeton, NJ: Van Nostrand.

Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2013). Organizational Behavior. Upper Saddle River: Pearson.

Sardiman, A. M. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Santrock, J. W. (2011). Educational Psychology. New York: McGraw-Hill.

Skinner, B. F. (1938). The Behavior of Organisms: An Experimental Analysis. New York: Appleton-Century-Crofts.

Sudjana, N. (2004). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Uno, H. B. (2008). Motivasi dan Belajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Weiner, B. (1992). Human Motivation: Metaphors, Theories, and Research.Newbury Park, CA: Sage.