MERAWAT INGATAN SEJARAH : TOLERANSI NYAMA BALI NYAMA SLAM DI DESA BUKIT, KARANGASEM, BALI

  • I Nyoman Ananta Wasistha Universitas Pendidikan Ganesha

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang dan bentuk-bentuk toleransi beragama antara masyarakat Hindu Bali dengan komunitas Muslim di Desa Bukit, Karangasem, Bali. Masyarakat Bali di desa itu mendapat sebutan Nyama Bali, sedangkan komunitas Muslim disebut nyame slam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah melalui beberapa langkah yakni: (1) Heuristik (teknik penentuan informan, observasi, dokumen dan wawancara), (2) Kritik sumber (kritik internal dan eksternal), (3) Interpretasi, (4) Historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang toleransi beragama antara Nyama Bali-Nyama Selam di Desa Bukit dipengaruhi oleh peran penguasa Puri Karangasem. Adanya konsep kawulo-gusti, di mana komunitas Muslim sebagai kawulo tunduk secara politik ideologis di bawah kekuasaan Puri Karangasem. hal tersebut diperlihatkan dengan adanya kesediaan dari komunitas Muslim di desa itu untuk melakukan ngayah di Pura Bukit sebagai Juru Sapuh dan memikul Bende. Alasannya, pura ini di-empon (disungsung) langsung oleh Puri Karangasem. Antara masyarakat Hindu Bali dengan Komunitas Muslim di Desa Bukit dapat hidup rukun yang dapat dilihat dari beberapa bentuk yaitu organisasi subak, Jaga Baya (pacalang), magibung, ngejot, matetulung (ngoupin), mengundang kelompok seni untuk pentas (Gong Kebyar dan Rebana), dan bahasa.

Referensi

Agung, AA. Gde Putra. (2009). Peralihan Sistem Birokrasi dari Tradisional ke Kolonial. Cetakan III. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Herdiani, E. (2016). Metode sejarah dalam penelitian tari. Jurnal Ilmiah Seni Makalangan, 3(2), 33–45.

Karangasem, Bali (Sejarah, Kerukunan, dan Pengintegrasian Sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA). Widya Wiyanata: Jurnal Pendidikan Sejarah, 8(3), 1-14.

Mashad, Dhururodin. 2014. Muslim Bali Mencari Kembali Harmoni yang Hilang. Jakarta. Pustaka-Al Kautsar.

Pageh, I. M., Sugiartha, W., & Artha, ketut S. (2013). Model Integrasi Masyarakat Multietmik NYAMA BALI-NYAMA SELAM Belajar dari Enclaves Muslim di Bali. Pustaka Larasan.

Pageh, I.M, Sugiartha, W., & Artha, ketut S. (2013). Faktor Integratif Nyama Bali-Nyama Selam: Model Kerukunan Masyarakat Pada Era Otonomi Daerah di Bali. Jurnal Kajian Bali. 3(1), 1-16).

Parimartha, I.G, Putra, I.B.G, & Ririen, L.P.K. (2012). Bulan Sabit di Pulau Dewata Jejak Kampung Islam Kusamba-Bali. Yogyakarta. CRCS Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada.

Ramadani, Firdaus. (2020). Etnis Sasak di Banjar Bukit Tabuan Desa Bukit, Sutama, P.T. (2018). Komunitas Islam di Desa Gelgel, Klungkung, Bali (Latar Belakang Sejarah, Peninggalan, dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA). Jurnal Pendidikan Sejarah, 6 (1), 1-10.
Diterbitkan
2022-05-22