PERANG MEMORI DAN HISTORIOGRAFI INDONESIA STUDI PENYEBUTAN TEROWONGAN NEYAMA DI TULUNGAGUNG JAWA TIMUR

  • Latif Kusairi
Kata Kunci: Neyama, Memori, Historiografi

Abstrak

Tulisan ini bertutur tentang penyebutan peristiwa di masa lalu dan politisasi sejarah
terhadapnya. Terowongan Neyama adalah salah satu produk fisik masyarakat
Tulungagung pada masa pendudukan Jepang. Meskipun kehadirannya harus dibayar
dengan tetes darah dan keringat sebagai dampak kerja paksa romusha Jepang, akan tetapi
memberikan dampak positif pada sisi yang lain, yakni terbebasnya wilayah Tulungagung
dari bencana musiman seperti banjir. Sebagai bentuk penghargaan atas fungsi bangunan
itu, masyarakat Tulungagung mengenang bangunan itu sebagai Terowongan Niyama,
sesuai dengan nama pemberian Jepang. Pasca kemerdekaan, khususnya di masa Orde
Baru, peninggalan-peninggalan kolonial mengalami perubahan nama seiring dengan
kiblat baru historiografi nasional yang Indonesiasentris. Namun, di sisi lain masyarakat
setempat justru melanggengkan nama pemberian penjajah sebagai pengingat masa
lalunya. Pada titik inilah terjadi perang ingatan dalam sejarah.

Referensi

Djawa Simbun, 4 Agustus 1944.
Husain, Sarkawi B. 2005. Sepanjang
Jalan Kenangan: Makna dan
Perebutan Simbol, Nama Jalan
di Kota Surabyaa, dalam Kota
Lama Kota Baru: Sejarah Kota
– Kota di Indonesia.
Yogyakarta:Ombak.
Isnaini, Hendri F dan Apid. 2008.
Romusa: Sejarah yang
Terlupakan. Jogjakarta:Ombak.
Kurazawa, Aiko. 1993. Mobilisasi
dan Kontrol:Studi Tentang
Perubahan Sosial di Pedesaan
Jawa 1942-1945.
Jakarta:Grasindo.
Landbouressort Kediri- MadioenGewest Kediri. No 51B/ 4413.
Mustopo, Moehamad Habib.
2002.“Kali Brantas: Kilas
Balik Sejarah dan
Pengendaliaannya” Makalah
diterbitkan atas kerjasama
Malang’s Cultural Heritage
Society.
Nas, Peter .J.M. Tatanan Simbolik
Jakarta, Jurnal ilmu-ilmu Sosial
4
Nordholt, Henk Schulte dkk. 2008.
Perpekstif Penulisan Sejarah
Indonesia. Jakarta:KITLV.
Nurcholis. 2004. ”Sejarah
Terowongan Neyama: Sebuah
Tragedi Kerja Rodi”, Kasubdin
Sejarah dan Kepurbakalaan,
Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupateng
Tulungagung.
Taylor, Jean Gelman. 2008
Aceh:Narasi Foto, 1873-1930
dalam Perpekstif Penulisan
Sejarah Indonesia.
Jakarta:KITLV.
Tim Penulis. 2004. Sejarah dan
Babad Tulungagung edisi
Revisi. Tulungagung: Pemkab
Tulungagung.
Viker, Adrian Vicker. 2011. Sejarah
Indonesia Modern.
Yogyakarta:Insan Madani.
Diterbitkan
2020-10-06