ARTEFAK SOSIAL SYARIF ABDULAH AL-QODRY DI DESA LOLOAN, JEMBRANA, BALI

  • M. Fathurrahim Alviansyah Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Ganesha

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengurai artefak sosial dari tokoh Islam Syarif Abdulah Al-Qodry  di desa Loloan Jembrana Bali. Dua artefak itu berkaitan dengan upaya-upaya politiknya mencari sekutu ketika kerajaan Pontianak diberitakan takluk kepada Belanda. Sebagai seorang ksatria yang sangat menjunjung tinggi harga diri, Ia merantau ke daerah lain dimana pengaruh Belanda tidak terlalu kuat. Sambil merantau, tidak lupa juga melakukan dakwah Islam. Kerajaan Jembrana sebagai representasi Bali bagian barat menjadi pilihan. Ia tidak hanya bersekutu dengan kerajaan Jembrana agar tetap eksis memainkan peranan politik di kancah Bali dan Nusa Tenggara, tetapi juga membantu Kerajaan Jembrana dari penetrasi dari kerajaan sesama Bali yakni Kerajaan  Buleleng dan Kerajaan Mengwi. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian sejarah yang terdiri dari, Heuristik, Kritik Sumber, Interpretasi, dan Historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Syarif Abdullah Al-Qodry merupakan salah satu panglima dari Kesultanan Pontianak yang kecewa dengan perjanjian antara Sultan Pontianak dengan pihak Belanda pada tahun 1779 yang kemudian membuat beliau dan armadanya pergi keluar wilayah Kesultanan Pontianak dan akhirnya berlabuh di wilayah Kerajaan Jembrana. Setelah Syarif Abdullah Al-Qodry diperkenankan menetap di Wilayah Kerajaan Jembrana, beliau membuat perkampungan Muslim yang bernama Loloan, selain itu Syarif Abdullah Al-Qodry juga melakukan Syiar Islam bersama Ulama dari Banyuwangi bernama Syekh Bauzir melalui pengobatan dan juga kesenian.

Referensi

Ali, Bagenda. 2019. Awal Mula Muslim di Bali: Kampung Loloan Jembrana Sebuah Entitas Kuno. Yogyakarta: DEEPUBLISH.
Hidayat, Alif Rahman. 2013. Sejarah Lokal Desa Medewi. Medewi: Diktat
Jabbar, Husin Abdul. 2010. Syarif Tua dan Perjuangannya. Loloan Timur: Diktat.
Karim, M. Abdul. 2016. Toleransi Umat Beragama di Desa Loloan, Jembrana, Bali (Ditinjau dari Perspektif Sejarah). Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah (edisi kedua). Yogyakarta: Pusat Studi Kebijakan Daerah (PSKD).
Moleong, Lexy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nurmawati, Made. 2016. Migrasi dan Kewarganegaraan. Badung: Universitas Udayana.
Pageh, I Made, 2010. Metodologi Sejarah Dalam Perspektif Pendidikan. Singaraja: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha.
Priyadi, Sugeng, 2012. Metode Penelitian Pendidikan Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Rahadi, Aristo. 2008. Belajar, Pembelajaran dan Sumber Belajar. Jakarta: Refika Utama.
Reken, I Wayan. 1979. Sejarah Perkembangan Islam di Bali Khususnya di Jembrana. Jembrana: Diktat.
Sabara, Eka. 2020. Para Ulama dan Tokoh Loloan Abad ke-19 Masehi di Jembrana Bali: Syarif Tue dan Encik Ya’qub. Surabaya: Fakultas Ilmu Budaya, Untag.
Sabara, Eka. 2018. Daeng Nachoda “Terdamparnya Skuadron Pasukan Kesultanan Wajo di Jembrana pada Abad ke-17”. Surabaya: Fakultas Ilmu Budaya, Untag.
Sabara, Eka. 2013. Para Tokoh Penyebar Islam di Jembrana Abad ke-18. Loloan Barat: Diktat.
Sjamsuddin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Sugiyono.2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sulasman. 2014. Metodologi Penelitian Sejarah “Teori, Metode, Contoh Aplikasi”. Bandung: CV Pustaka Setia.
Wendra, I Wayan. 2009. Penulisan Karya Ilmiah (Buku Ajar). Singaraja: Undiksha.
Yudhis, M. Burhanudin. 2008. Bali Yang Hilang, Pendatang, Islam dan Etnisitas Bali. Yogyakarta: IMPULSE KANISIUS.
Diterbitkan
2023-02-01