MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN SUBAK SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAP LITERASI EKOLOGIS DAN HASIL BELAJAR IPS

Isi Artikel Utama

S. Lestari
I.P. Sriartha
I.B.M. Astawa

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan literasi ekologis dan hasil belajar antara siswa yang mengikuti pembelajaran model discovery learning berbantuan subak sebagai sumber belajar dengan siswa yang mengikuti pembelajaran model konvensional, baik secara parsial maupun simultan. Penelitian dilakukan di kelas VIII SMP Negeri 4 Singaraja pada tahun ajaran 2019/2020. Populasi penelitian berjumlah sebelas kelas dengan total siswa  352 orang. Sampel penelitian adalah kelas VIII B3 yang dipilih secara random sampling setelah dilakukan uji kesetaraan kelas. Data dikumpulkan dengan teknik observasi dan tes. Analisis data dilakukan dengan teknik statistik infrensial, yaitu analisis Manova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan literasi ekologis antara siswa yang mengikuti model discovery learning berbantuan subak sebagai sumber belajar dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional dengan Fhitung = 19,397 (p < 0,05), (2) terdapat perbedaan hasil belajar IPS antara siswa yang mengikuti model discovery learning berbantuan subak sebagai sumber belajar dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional dengan Fhitung = 86,899 (p < 0,05), dan (3) terdapat perbedaan literasi ekologis dan hasil belajar IPS secara simultan antara siswa yang mengikuti model discovery learning berbantuan subak sebagai sumber belajar dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional dengan FWilks' Lambda = 1024,079 (p < 0,05). Implikasi penelitian adalah perlu reorientasi penggunaan model pembelajaran konvesnsional kearah model pembelajaran inovatif seperti discovery learning dan mengoptimalkan pemanfaatan lingkungan lokal sebagai sumber pembelajaran IPS.

Rincian Artikel

Bagian
Articles

Referensi

Astawa, Ida Bagus Made. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Geografi Berkearifan Lokal Suplemen dalam usaha mewujudkan Insan Berkearifanlingkungan pada Sekolah Menengah Atas (SMA) di Provinsi Bali. Seminar Nasional Riset Inovatif III, 33-39.

Bell, F. H. 1978. Teaching and Learning Mathematics in Scondary School. New York: Wm C Brown Company Publisher.

Bruner, J. S. 1961. The Act of Discovery. Harvard Educational Review, 31, 21-32.

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.

Krismanto, A. 2005. Beberapa Teknik, Model dan Strategi dalam Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: PPPG Matematika.

Kristin, Firosalia dan Rahayu, Dwi. 2018. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap Hasil Belajar IPS pada Siswa Kelas 4 SD. Scholaria, 6(1), 84-92.

Lewinsohn, Thomas M. 2014. Ecological Literacy and Beyond: Problem-Based Learning for Future Professionals. AMBIO A Journal of the Human Environment, 1-10.

Nugroho, Latif Agung, Prayitno, Baskoro Adi, dan Karyanto, Puguh. 2018. Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap Kemampuan Literasi Ekologi Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 6(1), 1-7.

Orr, D. W. 1992. Ecological Literacy: Education and Transition to A Postmodern World. Albany: SUNY Press.

Pitana, I Gde. 2007. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi.

Roestiyah, N. K. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Rohim, F., Susanto, H. dan Ellianawati. 2012. Penerapan Model Discovery Terbimbing pada Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif. Unnes Physics Education Journal, 1(1),1-5.

Sriartha, I Putu. 2014. A Spatial Study of Subak System Sustainability Based on Tri Hita Karana In Badung Regency Bali Province. Dissertation (unpublised). Postgraduate Program Faculty of Geography Gadjah Mada University, Yogyakarta.

Sriartha, I Putu dan Giyarsih, Sri Rum. 2015. Spatial Zonation Model of Local Irrigation System Sustainability (A Case of Subak System in Bali). Indonesian Journal of Geography, 47(2), 142-150.

Sriartha, I Putu, Suratman, dan Giyarsih, Sri Rum. 2015. The Effect of Regional Development on The Sustainability of Local Irrigation System (A Case of Subak System in Badung Regency, Bali Province). Forum Geografi, 29(1), 31-40.

Sriartha, I Putu dan Windia, Wayan. 2015. Efektivitas Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Mengendalikan Alih Fungsi Lahan Sawah Subak: Studi Kasus di Kabupaten Badung, Bali. Jurnal Kajian Bali, 5(2), 327-346.

Sriartha, I Putu dan Kertih, I Wayan. 2019. Subak Local Wisdom as Social Studies Learning Source in Junior High School. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, 438, 23-27.

Supriatna, Nana. 2017. Ecopedagogy Membangun Kecerdasan Ekologis dalam Pembelajaran IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Surata, S. P. K., Jayantini, G. A. R. S., dan Lansing, J. S. 2014. Exploring Community Capital of The Balinese Subak Cultural Heritage: A Content Analysis of Participatory Maps. International Journal of Technical Research and Applications, 2(7), 28-34.

Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Widyasrini, Ni Luh. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) Terhadap Pemahaman Konsep IPS dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP N 3 Kubutambahan Tahun Pelajaran 2015/2016. Psychology.