PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MUATAN IPA KELAS V SEKOLAH DASAR

Main Article Content

I.K. Merta
I.B. Putrayasa
I.M.C. Wibawa

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan validitas dan reliabelitas intrumen penilaian higher order thingking skill (HOTS) pada muatan IPA dan instrumen motivasi belajar siswa kelas V SD. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dan model pengembangan yang digunakan adalah model Djemari Mardapi terdiri dari Sembilan langkah yaitu: (1) menyusun spesifikasi tes, (2) menulis soal tes, (3) menelaah soal tes, (4) melakukan uji coba tes, (5) menganalisis butir soal tes, (6) memperbaiki tes, (7) merakit tes, (8) melaksanakan tes, dan (9) Menafsirkan hasil tes. Subjek penelitian ini adalah expert yakni dosen ahli, praktisi (guru kelas V), dan siswa kelas V untuk menilai hasil produk instrumen HOTS dan instrument motivasi belajar. Penelitian pengembangan ini menghasilkan intrumen pertama yaitu penilaian HOTS dengan mengembangkan soal sebanyak 30 butir dan instrumen kedua untuk mengukur motivasi belajar siswa sebanyak 30 butir juga. Berdasarkan hasil dari perhitungan CVR untuk kedua instrument yaitu penilaian HOTS dan motivasi belajar dinyatakan  semua butir soal valid (0,32-0,85>0,214). Selanjutnya dilakukan uji validitas empirik menggunakan rumus korelasi product moment untuk instrument HOTS diperoleh nilai koreloasi sebesar 0,32-0,85 sedangkan pada instrument motivasi belajar diperoleh nilai korelasi sebesar 0,65-0,94>0,214 sehingga semua instrument dapat dinyatakan valid. Nilai reliabilitas instrument penilaian HOTS sebesar 0.918 sedangkan instrumen motivasi belajar sebesar 0,977 dengan demikian dapat dikatakan reliabilitas instrumen sangat tinggi yang dapat dijadikan contoh untuk mengukur serta mengembangkan instrument penilaian HOTS dan motivasi belajar muatan IPA kelas V SD.

Article Details

Section
Articles

References

Andriani, R., & Rasto, R. (2019). Motivasi belajar sebagai determinan hasil belajar siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran (JPManper, 4(1), 80–86.
Aydin, N., & Yilmaz, A. (2010). The effect of constructivist approach in chemistry education on students’ higher order cognitive skills. Journal of Education, 39, 57–68.
Borg, R. W., & D, G. M. (1989). No Title. Educational Research An Introdution. Fifth Edition. Longman.
Halpern, D. F. (2014). Thought and Knowledge: an introductions to critical thinking. Taylor & Francis.
Hamidah, L. (2018). Higher Order Thinking Skills. Hijaz Pustaka Mandiri.
Koyan, I. W. (2011). Asesmen dalam Pembelajaran. Universitas Pendidikan Ganesha.
Kusaeri. (2014). Acuan dan teknik penilaian proses dan hasil belajar dalam kurikulum 2013. Ar Ruzz Media.
Mardapi, D. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta. Mitra Cendikia Press.
Meece, J. I., & Blumenfeld, P. C. (1987). Elementary school children’s motivational orientations and patterns of engagement in classroom activities. Annual AERA Conference.
Mudjiono, D. (2006). Belajar dan Pembelajran. PT Rajagrafindo Persada.
Nugroho, R. A. (2021). HOTS Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Edisi revisi. Grasindo.
Pujiyanto, S. (2015). Menjelajah Dunia Biologi. Tiga Serangkai.
Rifâ, A., Serevina, V., & Delina, M. (2018). The development of High Order Thinking Skills (HOTS) assessment instrument for temperature and heat learning. Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, 4(1), 19–26.
Sani, R. A. (2019). Pembelajaran berbasis hots edisi revisi: higher order thinking skills. Tira Smart.
Sardiman, A. M. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajagrafindo Persada.
Suastra, I. W. (2017). Pembelajaran Sains Terkini Mendekatkan Siswa dengan Lingkungan Alamiah dan sosial Budayanya. Universitas Pendidikan Ganesha.
Suciati, dkk. (2007). Belajar dan Pembelajaran 2. Universitas Terbuka.
Sugiharto, S. J. R. T. (2006). LISREL. Graha Ilmu.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.