PENINGKATAN MINAT BACA ANAK MELALUI LAYANAN INFORMASI BERCERITA (MENDONGENG) (KAJIAN PUSTAKA/ULASAN ILMIAH)
Abstract
Abstrak
Minat baca anak-anak saat ini belum menggembirakan. Berbagai fakta dan data laporan
statistik terkait dengan minat baca dan kemampuan membaca di kalangan anak-anak
menunjukkan bahwa minat baca anak-anak masih rendah. Peran perpustakaan dituntut
melakukan atau membuat suatu cara strategi agar minat baca anak dapat tumbuh dan
berkembang secara baik. Salah satu upaya perpustakaan dalam meningkatkan minat baca pada
anak adalah dengan memberikan layanan informasi bercerita atau mendongeng. Pada dasarnya
dongeng mengandung nilai-nilai positif bagi kehidupan, karena didalamnya terkandung tuntutan
moral dan etika. Kegiatan mendongeng (bercerita) merupakan salah satu upaya atau teknik untuk
meningkatkan minat baca pada diri anak- anak. Para pengelola perpustakaan (pustakawan),
dapat berperan sebagai penutur dari buku-buku yang dibacanya dan sudah barang tentu materi
dongeng disesuaikan dengan tingkat perkembangan bahasa dan usia anak serta karakteristik
anak itu sendiri. Kegiatan mendongeng akan lebih efektif bilamana disampaikan atau diceritakan
pada saat anak- anak melakukan kunjungan ke perpustakaan atau diberikan menjelang dan
sesudah pelajaran di kelas. Bila kegiatan tersebut dilakukan secara baik, terus menerus, lambat
laun akan timbul keinginan anak untuk membaca sendiri buku-buku tersebut. Oleh karena itu
mendongeng merupakan salah satu jenis layanan informasi perpustakaan untuk meningkatkan
minat baca pada anak.
Kata kunci : minat baca, mendongeng/bercerita, anak-anak
Abstract
Children's interest in reading today is not encouraging. Various facts and statistical report
data related to reading interest and reading ability among children show that children's interest in
reading is still low. The role of the library is required to carry out or create a strategy so that
children's interest in reading can grow and develop well. One of the library's efforts to increase
children's interest in reading is by providing storytelling or storytelling information services.
Basically fairy tales contain positive values for life, because they contain moral and ethical
demands. Storytelling activities are an effort or technique to increase children's interest in reading.
Library managers (librarians) can act as speakers of the books they read and of course the fairy
tale material is adapted to the child's level of language development and age as well as the child's
own characteristics. Storytelling activities will be more effective if they are delivered or told during
children's visits to the library or given before and after lessons in class. If this activity is carried out
well, continuously, gradually the child will develop a desire to read these books themselves.
Therefore, storytelling is one type of library information service to increase children's interest in
reading.
Keywords: interest in reading, storytelling, children
References
Singaraja, Bali , Edisi Mg.III-IV Februari 1997
Artana, I Ketut. 1997. Mendidik Anak dengan Dongeng. Artikel pada Singa Manngala, Singaraja Bali, edisi Mg.III-IV Nopember 1997
Basuki, S. 1988. The Anatomy of Prose Fiction. Jakarta: Depdikbud, Dirjen Dikti Dantes, Nyoman,dkk. 2016. Pengembangan Buku Dongeng Berbasis Budaya Lokal untuk
Memfasilitasi Pembelajaran Tematik dalam rangka Optimalisasi Pendidikan
Sikap dan Literasi Dini sesuai dengan Karakteristik Sioswa Kelas Awal SD. Laporan
Akhir Penelitian Unggulan PT. Singaraja: Undiksha
Indonesia, 2007. Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI
- , 2014. Peraturan Pemerintah RI Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan
UU No.43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Jakarta: Kemendikbud