DESAIN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERORIENTASI PENGEMBANGAN KARAKTER RASA INGIN TAHU DAN BEKERJA KERAS BERBANTUAN SOCRATIC QUESTIONING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan memperoleh desain pembelajaran matematika berorientasi pengembangan karakter rasa ingin tahu dan bekerja keras berbantuan Socratic questioning dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi barisan dan deret. Penelitian ini menitikberatkan pada pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika. Di samping itu, dalam pembelajaran diberikan Socratic questioning untuk menuntun siswa mampu kritis menyelesaikan masalah yang diberikan serta mampu mengembangkan karakter rasa ingin tahu dan kerja keras dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian desain dengan tiga tahapan yang meliputi persiapan, implementasi lapangan, dan analisis tinjauan. Pada tahap persiapan, dilakukan pengembangan hypothetical learning trajectory dan instrumen penelitian. Implementasi pembelajaran dilakukan dalam tiga siklus di kelas IXB, IXC, dan IXD di SMP Negeri 2 Sawan. Data kemampuan berpikir kritis dan pengembangan karakter rasa ingin tahu dan kerja keras siswa diperoleh melalui: 1) hasil pekerjaan siswa pada lembar kerja siswa yang memperlihatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan, 2) hasil observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang memuat respon siswa saat diberikan Socratic questioning, serta 3) hasil post-test siswa yang menggambarkan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Desain pembelajaran matematika Berorientasi Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu dan Bekerja Keras Berbantuan Socratic Questioning ini memiliki tahapan materi sebagai berikut: (1) memahami konsep barisan bilangan dan menentukan unsur-unsur dari suatu barisan bilangan, (2) menentukan pola barisan bilangan sederhana, (3) memahami konsep barisan aritmatika dan menentukan suku ke-n dari suatu barisan aritmatika, (4) menentukan rumus suku ke-n barisan aritmatika tingkat dua, (5) memahami konsep deret aritmatika dan menentukan jumlah n suku pertama deret aritmatika, (6) memahami konsep barisan geometri dan menentukan suku ke-n dari suatu barisan geometri, (7) memahami konsep deret geometri dan menentukan jumlah n suku pertama deret geometri, dan (8) menyelesaikan permasalahan terkait barisan aritmatika dan geometri, dan menyelesaikan permasalahan terkait deret aritmatika dan geometri. Setiap tahapan di atas dilakukan dengan pemberian permasalahan matematika berbantuan Socratic questioning yang tujuannya mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Desain pembelajaran pokok bahasan barisan dan deret dari penelitian ini memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) siswa aktif mengerjakan permasalahan matematika; 2) siswa aktif terlibat dalam proses inkuiri dan pemodelan sehingga mampu mengkonstruksi pengetahuannya; 3) siswa dibimbing melalui Socratic questioning untuk mengeksplorasi ide-ide dan gagasannya; 4) siswa di arahkan untuk memiliki rasa ingin tahu dan kerja keras dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan; 5)siswa menyelesaikan permasalahan yang diberikan dan kemudian melakukan konfirmasi akhir bersama-sama dengan guru, 6) siswa menyusun simpulan akhir terkait konsep yang dibahas.
Article Details
References
Aristika, A. (2015). Tinjauan Tentang Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Disposisi Matematis. Dipresentasikan pada Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNY 2015, UNY.
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/ CTL). Jakarta
Firdaus, Kailani, I., Nor Bin Bakar, Md., & Bakry. (2015). Developing Critical Thinking Skills of Students in Mathematics Learning. Journal of Education and Learning, 9(3), 226–236. https://doi.org/10.11591/edulearn.v9i3.1830
Gravemeijer, K., & Cobb, P. (2006). Design Research from a Learning Design Perspective. ResearchGate, 45–81. https://www.researchgate.net/publication/46676722_Design_research_from_a_learning_design_perspective
Hong, K. S., & Jacob, S. M. (2012). Critical Thinking and Socratic Questioning in Asynchronous Mathematics Discussion Forums. Malaysian Journal of Educational Technology, 12(3), 17–26. https://research.tees.ac.uk/en/publications/critical-thinking-and-socratic-questioning-in-asynchronous-mathem
Paul, R., & A. J. A. Binker. (2006). Socratic Questioning. Diambil dari Critical Thinking: What Every Person Needs to Survive in a Rapidly Changing World. http://www.criticalthinking.org/pages/richard-paul-anthology/1139
Sears, S. J. (2003). Introduction to contextual teaching and learning. Bloomington, Ind: Phi Delta Kappa Educational Foundation.
Siregar, N. C., & Marsigit. (2015). Pengaruh Pendekatan Discovery yang Menekankan Aspek Analogi terhadap Prestasi Belajar, Kemampuan Penalaran, Kecerdasan Emosional Spiritual. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 2(2), 224–234. http://dx.doi.org/10.21831/jrpm.v2i2.7336
Soedarsono, Sumarsono. 2010. Model Pendidikan Karakter Bangsa. pendikar.dikti.go.id/gdp/wp-content/plugins/download.../download.php?. Diakses pada 10 Mei 2011
Sudiarta, I. G. P. (2007). Pengembangan Pembelajaran Berpendekatan Tematik Berorientasi Pemecahan Masalah Matematika Terbuka untuk Mengembangkan Kompetensi Berpikir Divergen, Kritis, dan Kreatif. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 13(69), 1004-1024. https://doi.org/10.24832/jpnk.v13i69.346
Supinah, & Parmi., I.T. (2011). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa melalui Pembelajaran Matematika di SD. Kementerian Pendidikan Nasional Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika 2011. http://p4tkmatematika.org/file/Bermutu%202011/SD/17.PENGEMBANGAN%20PENDIDIKAN%20BUDAYA%20DAN%20KARAKTER....pdf
Suyatno. (2010). Penanaman Nilai dan Jiwa Profesional. staff.uny.ac.id/…/Seminar%20 prosiding%20FT%20UNY%202010%20SH.pdf. Diakses pada 10 Mei 2011
Tosuncuoglu, I. (2018). Place of Critical Thinking in EFL. International Journal of Higher Education, 7(4), 26-32. https://doi.org/10.5430/ijhe.v7n4p26
Trisniawati. (2015). Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) pada Bangun Ruang Sisi Datar di Sekolah Dasar. Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 1(3), 146–155. https://doi.org/10.30738/trihayu.v1i3.845
Yuulisa, Yunarti, T., Widyastuti. (2015). Disposisi Berpikir Kritis Matematis dalam Pembelajaran dengan Metode Socrates dan Pendekatan Kontekstual. 1-14. https://adoc.pub/disposisi-berpikir-kritis-matematis-dalam-pembelajaran-denga.html