PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI TIGA PILAR BUDAYA (NGAOS, MAMAOS, MAENPO) DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SMP
Isi Artikel Utama
Abstrak
Perkembangan era global dan era digital 4.0 dapat mengancam eksistensi nilai-nilai karakter bangsa. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penguatan pendidikan karakter tanpa mengesampingkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mengikutsertakan nilai-nilai kearifan lokal didalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi terkait bentuk pelaksanaan penguatan pendidikan karakter melalui Tiga Pilar Budaya dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Cipanas. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tiga Pilar Budaya mengandung nilai-nilai yang dapat mempertahankan kedudukan dan fungsi budaya daerah sebagai pembentuk kepribadian bangsa, peneguh jati diri kedaerahan dan sarana pengungkapan serta pengembangan nilai-nilai budaya daerah. Adapun strategi yang ditempuh untuk memperkuat pendidikan karakter melalui tiga pilar budaya yakni meningkatkan sarana dan prasarana untuk menjembatani berbagai kegiatan, mengadakan EXPO, serta didukung dengan sumber daya pendidik dan tenaga pendidik yang berkualiatas.
Rincian Artikel
Referensi
Dahliyana, A. (2017). Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Di Sekolah (Vol. 15, Issue 1).
Djaali. (2013). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hariyanto, S. (2011). Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Hidayatullah, F. (2010). Pendidikan Karakter: Membangun Karakter Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka.
Karim. (2013). Pengaruh Keikutsertaan Siswa dalam Bimbingan Belajar dan Ekstrakurikuler terhadap Prestasi Belajar Metematika. Jurnal JMP IAIN Antasari, 1(1), 1–8.
Kuntoro, S. (2012). Konsep Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal sebagai Dasar Pembentukan Karakter Bangsa. In Prosiding Seminar Nasional Ilmu Pendidikan.
Lickona, T. (2013). Educating for Character (Mendidik untuk Membentuk Karakter). Terj. Juma Abdu Wamaungo (3rd ed.). Jakarta: Bumi Aksara.
Listiana, S. (2019). The Importance Of Habits: Menajamkan Kebiasaan Diri untuk menjadi Orang Berprestasi (Tim Hiputindo (ed.)). Yogyakarta: Hijaz Pustaka Mandiri.
Mariyana, R. (2016). Kompetensi Guru Dalam Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Dini. PEDAGOGIA: Jurnal Ilmu Pendidikan.
Maryani, E., & Sjamsyuddin, H. (2012). Pengembangan Program Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Kompetensi Keterampilan Sosial.
Misnah. (2018). Pendidikan Ips Berbasis Kearifan Lokal Dengan Pendekatan Etnopedagogy Ditinjau Dari Prespektif Kurikulum. Jurnal Paedagogia, 7(2), 161–172.
Nucci, L. P., Narvaez, D., & Krettenaeur, T. (2014). Handbook of Moral and Character Education. Bandung: Nusa Media.
Ramdani, E. (2018). Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Kearifan Lokal Sebagai Penguatan Pendidikan Karakter. Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 10, 1–10. http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jupiis
Sofyan, E. (2011). Pengaruh Penggunaan Media Internet dengan Motif Kreatif dan Motif Hiburan terhadap Karakter Peserta Didik SMA Negeri di Kota Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.
Sudibyo, P. (2015). Manajemen Pendidikan Karakter. Jurnal EL-Tarbawi, VIII(2), 195–206.
Supriatna, N. (2016). Ecopedagogy: Membangun Kecerdasan Ekologis dalam Pembelajaran IPS. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Syarbini, A. (2012). Buku Pintar Pendidikan Karakter (Panduan Lengkap Mendidik Karakter Anak di Sekolah, Madrasah dan Rumah). Jakarta: Prima Aksara.
Towaf, S. M. (2014). Pendidikan Karakter Pada Matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Jurnal Ilmu Pendidikan, 20(1), 75–85.
Wahyudi, A. (2014). Implementasi Sekolah Berbasis Kearifan Lokal di SD Negeri Sendangsari Pajangan. Universitas Negeri Yogyakarta.
Wibowo, A. (2015). Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.